DISPEMAS DAN KB BERIKAN LAYANAN GRATIS, MAHMUDI : IKUT KB MOP TAMBAH JOS
- 26 October 2017 14:02
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 495
Tubankab - Dalam rangka Hari Jadi Tuban (HJT) yang ke-724, Dinas Pemerintahan Desa, Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (Dispemas dan KB) Kabupaten Tuban memberikan layanan pemasangan alat kontrasepsi gratis selama Oktober hingga November 2017.
“Harapannya program ini mampu meningkatkan capaian Metode KB Jangka Panjang (MKJP), serta membuat masyarakat tertarik untuk mengikuti program KB,” tandas Kasi Pembinaan KB pada Dispemas dan KB Kabupaten Tuban Drs. Hadi Juki kepada wartawan di kantornya, Kamis (26/10).
Hadi menuturkan, pada 28 Oktober mendatang. Pihaknya akan memberikan layanan medis operasi wanita (MOW) dan medis operasi pria (MOP) secara masal di Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU). Untuk saat ini, bebernya, sudah terdaftar 290 calon untuk MOW dan MOP yang terdiri dari, 184 calon peserta MOW dan 22 MOP. “Saat ini untuk mop masih kecil, namun alhamdulillah untuk besok akan dilayani,” akunya.
Dalam pelaksanaan pada 28 mendatang, dispemas akan mendatangkan tim medis dari BKKBN Surabaya, Madiun, Jogjakarta, dan Bandung. Ini disebabkan untuk percepatan proses layanan, lantaran banyaknya acceptor yang mengikuti program ini pada Sabtu mendatang.
Sementara itu, ditemui secara bersamaan, Kepala Dispemas dan KB Kabupaten Tuban Drs. Mahmudi, M.Si mengatakan, pihaknya akan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban dalam rangka pemberian layanan KB gratis menyambut HJT ini.
“Kita buat programnya karena memang leading sector ada di kita untuk KB, namun tetap yang punya ilmunya adalah teman-teman dari dinkes,” ungkap Mahmudi.
Sedikitnya peminat untuk MOW dan MOP, menurut Hadi, khususnya MOP, karena salah persepsi dari kebanyakan masyarakat. Mereka masih lugu akan hal ini. Kebanyakan dari mereka memiliki pemikiran, ketika sudah mengikuti MOP, maka sudah tidak berfungsi layaknya suami. Padahal, itu merupakan pemikiran yang salah, sebab semboyan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sendiri adalah “Ikut KB MOP Tambah Jos”.
“Artinya sperma tadi diserap kembali oleh tubuh, terus mereka dimanfaatkan sebagai energi, sehingga “kerja” lebih kuat dan semangat,” jlentreh Hadi.
Hadi mengakui, perlu mengubah mindset dari masyarakat terkait KB MOP ini, kendati tidaklah mudah. Oleh karena itu, perlu terus diadakan sosialisasi, sehingga pemahaman masyarakat akan semakin terbuka.
“Dukungan dari semua pihak sangat dibutuhkan, supaya masyarakat paham,” pinta Hadi.
Hadi berharap, hasil dari layanan gratis dalam rangka HJT ini akan turut mendongkrak capaian hasil KB MKJP kabupaten, sebab dari provinsi sendiri memiliki target penambahan sebesar 1 juta untuk KB MKJP. Sehingga, terangnya, Kabupaten Tuban juga terkena imbasnya, yakni berupa penambahan capaian KB.
“Kalau presentasi kita selalu meningkat antara 8-15 persen tiap tahunnya, sehingga diharapkan mampu untuk mencapai target paling tidak 98 persen,” tukas Hadi. (nanang wibowo/hei).