Foto : Dispersip Tuban saat telusur jejak naskah kuno/manuskrip di Ponpes Langitan (ist)

Dispersip Tuban Telusuri Pemilik Naskah Kuno di Tuban, Untuk Apa ?

Tubankab – Dalam beberapa waktu terakhir, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Tuban tengah serius dalam melestarikan warisan budaya di Kabupaten Tuban dengan melakukan penelusuran terhadap naskah-naskah kuno yang masih tersimpan di berbagai tempat, baik oleh lembaga, instansi, maupun individu perorangan.

Kepala Bidang Perpustakaan Dispersip Tuban, Masykuri mengatakan, penelusuran dilakukan di berbagai lokasi yang disinyalir menyimpan naskah kuno. Dikatakan dia, beberapa tempat yang telah disambangi antara lain Klenteng Kwan Sing Bio, Museum Kambang Putih, dan Pondok Pesantren Langitan.

"Tidak hanya dari instansi, kami juga mendatangi individu yang menyimpan naskah kuno. Tujuan dari penelusuran ini adalah untuk menggali informasi, terutama terkait karya-karya dari ulama yang mungkin disimpan oleh individu-individu ini," ungkap Masykuri.

Dikatakan dia, salah satu hasil penelusuran ditemukan karya dari Kiai Abdul Fadhol. Karya ulama dari Kecamatan Senori tersebut telah dipublikasikan di perpustakaan Mesir. Dari sini, Dispersip Tuban berharap bahwa karya-karya ulama-ulama Nusantara seperti Kiai Abdul Fadhol juga dapat ditemukan dan dijaga di Kabupaten Tuban.

Ketika ditanya mengenai jenis naskah kuno yang dikonservasi, Masykuri menjelaskan bahwa Dispersip Tuban siap menerima naskah asli apabila pemiliknya mengizinkan. Namun, jika tidak memungkinkan, naskah tersebut akan dilakukan alih media sehingga naskah asli tetap berada di tangan pemiliknya, sementara alih medianya akan disimpan di perpustakaan. “Alih media ini seperti salinan dari naskah aslinya,” tambahnya.

Tak hanya bertujuan untuk melestarikan warisan budaya, pihaknya juga berharap melalui upaya penelusuran manuskrip ini juga memastikan bahwa karya-karya berharga warisan dari leluhur dapat diakses dan dinikmati oleh generasi mendatang. (yavid rahmat perwita/hei)

comments powered by Disqus