Foto : DKP2P Tuban saat gelar program rembug tani. (ist)

DKP2P Tuban Gelar Program Rembug Tani Sekolah Lapang Tematik, Ini Tujuannya

Tubankab- Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP2P) Kabupaten Tuban menggelar program Rembug Tani Sekolah Lapang Tematik (SLT) tahun anggaran 2025.

Kepala DKP2P Tuban, Eko Julianto dalam keterangannya menyampaikan, sekolah lapang tematik adalah proses pembelajaran untuk petani yang terhimpun dalam kelompok tani di lapangan bersama Penyuluh Pertanian sebagai pemandu guna meningkatkan pemahaman pengetahuan, keterampilan dan penghayatan prinsip-prinsip usaha tani dengan komoditas unggulan spesifik daerah.

"Kegiatan ini sebagai upaya peningkatan kemampuan penyuluh pertanian, petugas pertanian, petani dan masyarakat petani lainnya secara terpadu dan berkelanjutan melalui SLT," ungkapnya, Selasa (22/07).

Eko berharap, kegiatan ini bisa terjadi proses pelembagaan prinsip-prinsip usaha tani terpadu. Sehingga, para petani menjadi ahli, mampu mengambil keputusan dan menjadi petani pemimpin untuk selanjutnya melakukan pemasyarakatan/penyebarluasan prinsip-prinsip pengelolaan pertanian terpadu.

"Tujuannya petani mampu menerapkan prinsip-prinsip usaha tani terpadu yang lestari, sehingga produktivitas usaha taninya meningkat dan pendapatannya bertambah, dengan demikian kesejahteraannya pun akan meningkat," sambung Eko.

Dia menyampaika, jumlah peserta SLT berasal dari 10 kelompok tani. Setiap kelompok tani menetapkan 3 orang untuk ikut serta dalam proses pembelajaran. Total terdapat 30 orang yang terdiri 80 persen peserta laki-laki dan 20 persen peserta perempuan setiap kecamatan.

"Dan untuk rembug tani diikuti oleh 40 orang peserta, terdiri dari 35 orang petani calon peserta untuk ditetapkan sebagai peserta SLT dan 5 orang dari penyuluh pertanian dan petugas yang akan bertindak sebagai fasilitator dan narasumber," bebernya.

SLT ini, kata dia, meliputi SLT tanaman pangan dan hortikultura dengan pertemuan pembelajaran minimal 8 kali pertemuan selama pelaksanaan SLT yang disesuaikan dengan materi pembelajaran yang diselenggarakan oleh Balai Penyuluh Pertanian (BPP) masing-masing kecamatan.

"Harapannya para petani dapat menggunakan prinsip-prinsip agribisnis, sehingga mampu memanfaatkan peluang ekonomi usaha tani yang memiliki keunggulan komparatif wilayah dan keunggulan kompetitif komoditas agar produktivitas dan pendapatannya meningkat, kelestarian sumber daya alamnya terjamin. Sehingga, meningkat pula kesejahteraan petani dan keluarganya," pungkas Eko. (chusnul huda/hei)

comments powered by Disqus