Foto : Kepala DLHP Tuban, Bambang Irawan. (yavid)

DLHP Tuban Ajak Masyarakat Jaga Lingkungan

Tubankab – Setelah memasuki puncak musim penghujan yang jatuh pada bulan Januari-Februari lalu, Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Tuban mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan dengan cara sederhana.

Kepala DLHP Tuban, Bambang Irawan, mengatakan perilaku menjaga lingkungan tersebut merupakan respon terhadap beberapa masalah lingkungan, khususnya terkait pembuangan sampah sembarangan.

“Kalau dari sisi lingkungan, kami DLHP Tuban berharap kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, karena itu vital,” ujar kepala DLHP Tuban kepada reporter Diskominfo SP Tuban, Rabu (27/03).

Sebagaimana diketahui, membuang sampah sembarangan dapat berdampak buruk pada lingkungan. Salah satu masalah yang kerap kali terjadi akibat pembuangan sampah sembarangan tersebut adalah tersumbatnya saluran air yang berdampak pada terjadinya luapan air.

“Kalau bisa masing-masing rumah menanam pohon untuk membantu penyerapan. Misalkan punya lahan pekarangan rumah, itu silakan ditanami,” ajaknya.

Tak hanya dengan menanam pohon, pihaknya juga turut mengajak setiap rumah tangga untuk membuat biopori setidaknya satu buah. Dijelaskan dia, biopori ini merupakan lubang resapan dengan diameter sekitar 10-15 cm yang digali secara vertikal ke dalam tanah dengan tujuan supaya air hujan dapat terserap langsung ke dalam tanah. Dengan adanya biopori, air dari talang air dapat langsung diserap tanah, yang merupakan langkah yang lebih baik dalam pengelolaan air.

Lebih lanjut, pejabat kelahiran Lamongan tersebut menjelaskan, pembuatan biopori tidak hanya ditujukan untuk daerah rawan dilanda banjir, tetapi juga direkomendasikan untuk semua rumah tangga, baik yang berada di perkotaan maupun perdesaan.

Untuk biopori sendiri kurang efektif dalam mengatasi banjir, sambungnya, perlu upaya pencegahan yang berbeda dalam mengatasi masalah tersebut. Namun, setidaknya dengan pembuatan lubang biopori, bukan hanya air hujan yang dapat diserap, tetapi juga air yang mengalir dari saluran pembuangan, seperti talang air, sehingga dapat langsung meresap ke dalam tanah.

“Ini untuk mencegah saja,” tandasnya. (yavid rahmat perwita/hei)

comments powered by Disqus