Foto : Salah seorang jemaah haji yang baru saja tiba di tanah air langsung berpelukan dengan keluarganya untuk melepas rindu. (mil)

Dua Jemaah Haji Kepulangannya Tertunda, Ini Alasannya

Tubankab - Seluruh jemaah haji kelompok terbang (kloter) 42, 43, dan 44 asal Kabupaten Tuban telah tiba di Bumi Wali, Selasa (11/09) di Kompi Senapan C 521 Tuban. Dimulai dari Kloter 42 yang tiba pukul 04.20, disusul Kloter 43 pukul 13.30 wib, dan kloter 44 yang  tiba pukul 23.30 WIB.

Ditemui di lokasi, Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Umi Kulsum ketika dikonfirmasi mengatakan, ada seorang jemaah haji yang kepulangannya ditunda karena sakit. "Seorang jemaah haji dari Kloter 42 atas nama Ishak asal Kingking Tuban terpaksa tidak bisa kembali ke tanah air sesuai jadwal, karena masih dalam keadaan sakit, dan dirawat di rumah sakit di Makkah," kata Umi.

Ia melanjutkan, selain itu atas nama Kastirah, Kloter 42 asal Plumpang telah pulang lebih dulu dan ikut dalam rombongan Kloter 6 Kabupaten Jember. "Beliau dipulangkan lebih cepat, karena masalah kesehatan. Pulangnya setelah selesai memunaikan seluruh rangkaian haji, akhir Agustus lalu," terang Umi.

Dari data tersebut, Umi menyebutkan total jemaah haji Kloter 42 yang pulang hari ini adalah 443 orang dari jumlah semula 445.

Sementara itu, untuk Kloter 43, Umi mengatakan, dari 445 orang, seorang di antaranya atas nama Suripto, asal Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakhurak juga harus ditunda pulang hari ini karena sakit. Umi menegaskan, untuk dua jemaah haji tersebut, pihaknya masih menunggu rekomendasi dari dokter setempat, tentang kapan persisnya jemaah haji tersebut siap untuk dipulangkan. "Kami masih menunggu rekomendasi dari dokter di sana, Jemaah diperbolehkan pulang sampai benar-benar secara fisik sudah siap," tuturnya.

Meski begitu, Umi mengaku, kondisi jemaah haji Tuban di tahun ini cukup prima. Mesipun Risiko tergolong tinggi, jemaah haji Tuban dapat melaksanakannya dengan baik, dan kembali dengan sehat walafiat. "Tahun ini sangat bersyukur. Meski yang berstatus risiko sakit tinggi, hanya beberapa yang drop, dan nggak banyak," tutur Umi.

Sementara itu, salah seorang jemaah haji asal Desa Jatisari, Kecamatan Senori, Rasmi’ah menyampaikan dirinya bersyukur dan bahagia telah tiba di tanah air dengan selamat.

Rasmiah yang berangkat bersama anak dan menantunya ini mengaku, selama menjalankan ibadah haji mendapat kemudahan. Ia juga menyatakan pelayanan yang didapat jemaah haji Indonesia cukup memuaskan. "Di sana memang cuacanya cukup ekstrim, panas dan berangin kencang,' cerita Mi'ah sambil menangis.

Kepulangan jemaah haji kloter 43 memang mengalami keterlambatan. Yang seharusnya dijadwalkan pukul 11.00 WIB, molor hingga pukul 13.30 WIB. Menurut keterangan dari Mi’ah, pesawat sempat mengalami delay akibat cuaca buruk, serta menunggu pemeriksaan di embarkasi Surabaya. "Pesawatnya berangkat mengalami keterlambatan, tetapi paling lama adalah pengecekan koper dan data pendukung. Kami menunggu dari pukul 07.00 WIB, selesai pengecekan koper dan data, akhirnya pukul 12.30 WIB baru berangkat menuju Tuban," ungkap Mi'ah.

Sementara itu, untuk kloter 44, yang berjumlah 119 orang tiba di Tuban pukul 23.30 WIB, di tempat yang sama.

Adapun dalam menjemput jemaah haji, panitia memberikan aturan bahwa hanya satu dari anggota keluarga yang boleh masuk, dan harus menggunakan ID Card pemberian dari Kemenag.

Dalam 3 sesi prosesi pemulangan jemaah haji 2018 ini, suasana penjemputan tergolong kondusif. Pengecekan ID Card dibantu Satpol PP, kepolisian, juga TNI. (nurul jamilah/hei) 

comments powered by Disqus