Festival Blewah Banaran, Bupati Tuban : Potensinya Luar Biasa
- 20 August 2023 14:32
- Heri S
- Kegiatan Bupati dan Wakil Bupati,
- 730
Tubankab - Pemerintah Desa Sembungrejo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban bersama PT Rojo Koyo Mandiri (RKM) menggelar Festival Blewah Banaran di area persawahan desa setempat, Minggu (20/08).
Kegiatan yang dirangkai dengan jalan sehat bersama warga, lomba blewah terbesar dan termanis, olahan khas blewah dan beberapa stan warga hasil panen raya blewah itu diserbu oleh masyarakat sekitar.
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky didampingi Kadis Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP2P) Tuban, Kadis Kopumdag Tuban, Forkopimcam Merakurak, beberapa camat sekitar dan para Kades di kecamatan setempat serta manajemen PT RKM.
Mas Bupati Lindra di depan awak media menyampaikan, hari ini merupakan panen raya blewah dan festival blewah di Desa Sembungrejo, Merakurak, Tuban.
"Luar biasa, ini adalah alternatif petani ketika menginginkan hasil panen yang optimal untuk meningkatkan pendapatan petani," puji Mas Lindra.
Disampaikannya, masa tanam blewah ini hanya membutuhkan waktu sekitar 50 hingga 60 hari. Dengan proses pemupukan mulai dari tanam hingga panen 4 kali.
"Dengan biaya pupuk setiap 1 hektare kisaran Rp 200 ribu, sehingga dapat kita kalkulasi biaya hingga panen sekitar Rp 800 ribu hingga Rp1,2 juta," rinci bupati.
Bupati yang selalu digandrungi kaum hawa di setiap acara itu menegaskan, hasil panen petani dalam 1 hektare dapat mencapai Rp 40 juta, sehingga petani dapat meraup untung bersih sekitar Rp 35 juta hingga Rp 38 juta.
Sehingga, kata Mas Lindra jika dibandingkan dengan tanaman padi dalam 1 hektare petani hanya dapat meraup laba bersih sekitar Rp 20 juta.
"Ini adalah bentuk kreativitas petani yang ada di desa ini, sehingga diharapkan ini dapat ditiru dan ditingkatkan di wilayah lain," harap alumnus Unair Surabaya itu.
Diterangkannya, luas lahan yang ditanami petani blewah ini ada sekitar 15 hektare, dulunya tahun kemarin hanya sekitar 8 hektare. Disebabkan keberhasilannya mencapai 2 kali lipat maka tahun ini ada 15 hektare.
"Diharapkan tahun depan dapat meningkat. Sebab tanam blewah ini membutuhkan cuaca kemarau atau minim air," imbuh Bupati Tuban ke 53 itu.
Ia juga memuji bahwa potensi blewah banaran sangat luar biasa. Kalau dilihat dari hasil panennya sangat diapresiasi tingkat keberhasilannya.
"Saya harus mengapresiasi bahwa ini berhasil. Dan di tingkat pasar kebutuhannya sangat tinggi, bukan hanya wilayah Tuban tapi juga wilayah-wilayah lainnya," seru bupati tampan itu.
Terkait rasanya, Mas Lindra mengakui rasanya manis, teksturnya agak lembut dan yang luar biasa hasilnya besar.
"Varietas blewah di sini tidak hanya satu, tapi ada lebih dari 3 varietas. Luar biasa, saya memberikan rekomendasi jika ingin konsumsi buah yang sehat, blewah ini dapat dikonsumsi masyarakat," ajak Mas Lindra.
Ia berharap, jika selama ini masa tanam blewah hanya sekali dalam setahun, maka ke depan diharapkan dapat lebih mempercepat masa tanam.
"Harapannya bisa 4 kali, apalagi masa tanamnya hanya 2 bulan saja. Kita akan kaji. Dan saya melihat kondisi di sini, saya sarankan petani tanam blewah," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Cabang Tuban PT RKM, L. Heru Imam Furi menambahkan, tahun lalu sebelum memakai pupuk RKM sebenarnya tidak ada kekurangan, tetapi petani dengan pupuk nonsubsidi pada saat digunakan terlalu mahal.
"Tapi hadir pupuk RKM dengan harga terjangkau bisa menjadi solusi petani. Dan 90 persen lahan di sini memakai pupuk RKM, baik dicampur dengan urea atau tidak," aku Imam sapaannya.
Ditegaskannya, PT RKM bersama Balai Penyuluh Pertanian (BPP) di semua kecamatan di wilayah Kabupaten Tuban telah melakukan pendampingan.
"Pendampingan kita ini juga menciptakan inovasi-inovasi agar petani mendapatkan solusi pupuk dengan harga terjangkau tetapi juga dengan kualitas yang maksimal," kata Imam.
Bahkan, masih kata Imam, Mas Bupati Lindra juga mengakui manis sekali buah blewah yang dipupuk dengan produk RKM ini. (chusnul huda/hei)