Foto : Kepala Dinas Komonikasi dan Informatika Statistik dan Persandian Tuban, Arif Handoyo. (yeni)

Fitur Canggih EWS Siaran TV Digital, Ini Fungsinya

Tubankab - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfotiksan) Kabupaten Tuban, Arif Handoyo, SH, MH, mengatakan salah satu keuntungan beralihnya siaran televisi analog ke siaran digital adalah tersedianya fitur canggih peringatan dini bencana atau Early Warning System (EWS). Fitur EWS pada siaran TV digital memberikan informasi dini pada pesawat televisi yang ada di rumah tentang adanya bencana.

"Fitur ini bisa menjadi bentuk persiapan masyarakat dalam menghadapi bencana. Sehingga, masyarakat dapat mengantisipasi dan mengatasi bencana dengan lebih baik,'' ujarnya ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa (27/12).

Arif, sapaan akrabnya, menekankan pentingnya masyarakat memasukkan kode pos dengan benar saat pengaturan pertama kali perangkat siaran TV digital, baik itu STB maupun TV digital. Pasalnya, pengiriman sinyal EWS nantinya akan didasarkan pada tempat piranti digital itu berada yang dideteksi dari kode pos. 

“EWS hanya mengirimkan sinyal peringatan pada daerah spesifik berdasarkan lokasi bencana dan daerah yang terdampak,” tandasnya.

Nantinya, EWS itu akan muncul ketika ada bencana alam seperti banjir, gempa bumi, tsunami, erupsi gunung berapi, kebakaran hutan, dan bencana-bencana lainnya. Ia melanjutkan, seluruh siaran TV digital akan terhenti sementara, berganti dengan siaran peringatan dini bencana.

Arif juga menambahkan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan seluruh wilayah Indonesia berpotensi dilanda hujan lebat hingga sangat lebat selama periode Natal dan Tahun Baru 2023. Dengan adanya prakiraan cuaca tersebut, ia meminta masyarakat untuk senantiasa waspada dan berhati-hati dengan terus memonitor informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG.

Berdasarkan pendapatnya, cuaca ekstrem tersebut dapat menimbulkan risiko terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, angin kencang, puting beliung, serta gelombang tinggi. Oleh karenanya, pemerintah dan masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan dan kesiap-siagaan dalam menghadapi risiko terjadinya bencana tersebut. (yeni dh/hei)

comments powered by Disqus