Gandeng Provinsi, Dispersip Lestarikan Manuskrip Naskah Kuno
- 30 May 2024 18:15
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 158
Tubankab - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Tuban bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, gelar Sosialisasi Peran Serta Masyarakat dalam Pelestarian Naskah Kuno, yang dilaksanakan di ruang pertemuan Dispersip Tuban, Kamis (30/05).
Kepala Bidang Perpustakaan Masykuri usai acara mengatakan, sosialisasi tersebut sebagai tindak lanjut dari proses penelusuran tim Dispersip Tuban. “Kita sudah lakukan penelusuran. Sementara ini kita temukan 24 naskah kuno yang menurut kami perlu untuk dilestarikan,” ungkapnya kepada reporter Diskominfo-SP.
Ia menjelaskan, naskah tersebut saat ini masih tersimpan di Museum Kambang Putih, dan beberapa milik masyarakat. Pihaknya bekerja sama dengan perpustakaan provinsi, memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan beberapa lembaga/ instansi, mengenai bagaimana cara menyimpan dan menjaga naskah kuno yang dimiliki, sehingga tetap lestari.
“Intinya kami bersama perpustakaan provinsi menekankan kepada masyarakat dan instansi, bagaimana menjaga, merawat, dan melestarikan naskah tersebut, agar generasi selanjutnya dapat menikmati tulisan itu,” terangnya.
Meski demikian, pihaknya tidak berniat untuk memiliki atau mengalihkan kepemilikan naskah kuno yang ditemukan. “Kalau masyarakat mau kasih ke kita monggo, kalau tidak juga ndak papa. Kita akan bantu untuk merestorasinya,” tegasnya.
Masykuri menambahkan, naskah yang umurnya lebih dari 50 tahun masuk dalam program restorasi Perpusda Tuban. Menurutnya, saat ini masih banyak naskah kuno yang belum ditemukan, dan perlu untuk direstorasi.
Ia menegaskan, upaya restorasi manuskrip naskah kuno serta identifikasi naskah yang ada di masyarakat maupun sebuah lembaga atau instansi, merupakan komitmen Pemkab Tuban dalam menjaga pelestariannya. Hal ini penting, sebab naskah kuno adalah kekayaan intelektual yang harus dijaga dan dilestarikan, agar tetap bisa membersamai generasi penerus.
“Naskah-naskah tersebut ditulis oleh para intelektual Tuban yang harus kita jaga dan lestarikan,” tutupnya. (nurul jamilah/hei)