Foto : Gubernur Jatim didampingi Bupati Tuban saat tinjau proses pencarian korban perahu tenggelam. (agus)

Gubernur Jatim Tinjau Proses Pencarian Korban Perahu Terbalik dan Berikan Santunan

Tubankab - Pencarian korban tenggelamnya perahu penyeberangan tradisional di Bengawan Solo, Desa Ngadirejo, Rengel memasuki hari ketiga, Jumat (05/11). Gubernur Jawa Timur, Dra. Khofifah Indar Parawansa, M.Si., didampingi Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, SE., bersama Kapolres Tuban, AKBP. Darman, Wabup Tuban, H. Riyadi, SH. Sekda Tuban, Dr. Ir. Budi Wiyana dan sejumlah pejabat terkait memantau proses pencarian pada sungai yang membelah wilayah Kabupaten Tuban dan Kabupaten Bojonegoro ini.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan Pemprov Jatim akan melakukan penataan terkait penyeberangan sungai di wilayah Jawa Timur. Pengaturan tersebut mencakup kelayakan armada, keamanan, sertifikasi nahkoda, dan dokumen pendukung lainnya. Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan akan berkoordinasi mengenai sertifikasi nahkoda dan uji kelayakan armada yang menjadi kewenangan pemerintah pusat. 

“Diupayakan dapat diselenggarakan cepat dan gratis,” ungkapnya. 

Gubernur Jatim menjelaskan sejumlah warga memperoleh pendapatan dari jasa penyeberangan perahu tradisional. Tidak sedikit masyarakat pula memanfaatkan jasa penyeberangan ini untuk memangkas waktu dan jarak. 

Di samping itu, saat ini proses pembangunan penghubung Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban dan Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro tengah berlangsung. Pembangunan ini diharapkan mampu meningkatkan aksesibilitas masyarakat di kedua wilayah.

Orang nomor satu di Jawa Timur ini berpesan kepada masyarakat untuk siaga menghadapi musim penghujan dengan meningkatkan kewaspadaan dan sinergitas semua lini. Instansi terkait diminta untuk memantau kondisi sungai ruang lingkup masing-masing. Keberadaan Kampung Tangguh dan Desa Siaga beserta perangkat dan relawannya perlu untuk kembali digalakkan. “Saluran air harus rutin dibersihkan agar tidak memicu banjir,” sambungnya. Masyarakat juga diimbau agar senantiasa berhati-hati dan memantau prakiraan cuaca.

Gubernur Khofifah juga menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban yang meninggal pada musibah ini dan mengajak berdoa bersama. “Semoga husnul khotimah dan diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT,” tuturnya.

Pada kesempatan ini juga diserahkan santunan kepada ahli waris keluarga korban meninggal yang sudah teridentifikasi.

Sementara itu, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban yang ditinggalkan. Masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya akibat musibah ini diminta mendatangi posko yang disediakan di kantor Balai Desa Ngadirejo. Tim juga telah menyediakan posko informasi yang di-update secara real time.

Mas Bupati Tuban mengucapkan terima kasih atas kepedulian dan dukungan dari Gubernur Jawa Timur kepada korban dan tim SAR yang diterjunkan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang terlibat selama proses pencarian. “Semoga seluruh korban dapat segera ditemukan,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Basarnas Surabaya Hari Adi Purnomo menjelaskan pada hari pertama pencarian, tim SAR berhasil mengevakuasi 10 orang dalam kondisi selamat. Pada hari kedua, personel mengevakuasi 3 orang korban dalam kondisi meninggal dunia. Salah satu korban meninggal tidak termasuk dalam data manifes yang dimuat tim SAR sebelumnya. “Pada hari kedua, juga terdapat keluarga yang melapor ke posko, bahwa ada salah satu anggota keluarganya kemungkinan menjadi korban,” jelasnya. Pada hari ketiga, area pencarian diperluas hingga 55 Km dari lokasi tenggelamnya perahu. Hasilnya, tim berhasil menemukan satu korban dalam kondisi meninggal.

Hari Adi Purnomo menjelaskan personel yang dikerahkan sebanyak 363 personel yang terdiri dari 12 personel BPBD Provinsi Jatim, 30 BPBD Tuban, 16, Bojonegoro, 10, Lamongan, 30 personel Polres Tuban, 25 Polres Bojonegoro, 30 Brimob Bojonegoro, 19 Basarnas Surabaya, dan 20 personel Kodim Tuban. Juga diterjunkan 16 perahu karet, 3 perahu besi. “Personel dibagi menjadi 5 sektor. Salah satunya diterjunkan tim pemantau di wilayah darat,” ujarnya. 

Berdasarkan data yang dihimpun hingga pukul 15.00 WIB, total korban tenggelamnya perahu di desa Ngadirejo berjumlah 19 orang. Dari jumlah tersebut 10 korban selamat, 4 korban meninggal dunia, dan 5 orang dalam proses pencarian. (m agus h/hei)

Sumber : Media Center Tuban

comments powered by Disqus