Gubernur Jawa Timur Salurkan Bantuan Sosial di Kabupaten Tuban
- 21 July 2025 19:51
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 165
Tubankab — Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyerahkan bantuan sosial dan pemberdayaan ekonomi kepada warga Kabupaten Tuban dalam kunjungan kerjanya yang berlangsung di Pendapa Kridha Manunggal, Senin (21/07).
Didampingi Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, S.E., penyaluran ini menandai komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam memperkuat perlindungan sosial, khususnya bagi kelompok masyarakat miskin ekstrem hingga penyandang disabilitas.
Dalam kegiatan ini, Gubernur Khofifah menekankan bahwa bantuan yang diberikan merupakan bantalan sosial dan ekonomi, yang dirancang untuk merespons kebutuhan warga rentan, sekaligus sebagai upaya menurunkan angka kemiskinan secara terukur dan terarah.
“Kita ingin memastikan bahwa seluruh bantuan sampai kepada penerima yang tepat. Ini adalah bentuk nyata kehadiran negara dalam melindungi warganya, terutama mereka yang paling membutuhkan,” tegas Khofifah.
Secara keseluruhan, total nilai bantuan yang disalurkan untuk masyarakat Tuban mencapai Rp 6,53 miliar, mencakup berbagai program yang tersebar di bawah koordinasi sejumlah OPD dan BUMD Provinsi.
Dari sektor perlindungan sosial yang dikelola Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, bantuan terbesar berasal dari Program Keluarga Harapan Plus (PKH Plus), yang menyasar 2.116 keluarga penerima manfaat, masing-masing memperoleh bantuan sebesar Rp 2 juta per tahun, dengan total anggaran mencapai Rp 4,23 miliar. Selain itu, sebanyak 126 penyandang disabilitas menerima bantuan tunai senilai Rp 3,6 juta per jiwa per tahun, dengan total Rp453,6 juta.
Pemerintah juga memberikan bantuan langsung tunai (BLT) bagi 22 buruh pabrik rokok lintas wilayah, masing-masing mendapatkan Rp 1,3 juta per tahun, serta bantuan kewirausahaan inklusif dan produktif (KIP) kepada 7 eks PPKS Jawara dan 9 PPKS aktif, dengan nilai bantuan masing-masing sebesar Rp 3 juta per orang.
Tak hanya itu, 24 unit alat bantu mobilitas juga diserahkan kepada lansia dan penyandang disabilitas, senilai total Rp 133,7 juta. Pemerintah Provinsi turut memberikan penghargaan dan tali asih kepada para pilar sosial, yang meliputi pendamping PKH, pendamping disabilitas, TKSK, dan TAGANA. Total ada 228 orang penerima, dengan alokasi bantuan sebesar Rp 844,2 juta.
Di bidang pemberdayaan masyarakat desa, Dinas PMD Provinsi menyalurkan bantuan senilai Rp 699,8 juta, yang meliputi dukungan terhadap 3 BUMDesa dan 1 desa penerima Program Desa Berdaya, masing-masing senilai Rp 100 juta, serta bantuan Jatim Puspa untuk 4 desa dengan total Rp 299,8 juta.
Dari sektor koperasi dan usaha mikro, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi memberikan bantuan peralatan usaha melalui Program Bhakti Nagari kepada 1 desa penerima, senilai Rp 62,25 juta. Sementara dari sektor zakat produktif, BUMD Jawa Timur menyalurkan bantuan tunai senilai Rp 500 ribu per orang kepada 60 warga prasejahtera, dengan total Rp 30 juta.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Restu Novi Widiani, menjelaskan bahwa seluruh bantuan telah melalui proses verifikasi berbasis data dan kondisi lapangan. Ia menekankan bahwa pendekatan pemerintah bukan hanya bersifat bantuan, tetapi juga mendorong aspek kemandirian dan pemberdayaan ekonomi.
“Kami ingin bantuan ini menjadi pemantik semangat. Tidak sekadar memberi bantuan, tapi juga membangun ketahanan sosial dan ekonomi masyarakat dari bawah,” ungkapnya.
Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, menyambut baik dan menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang menurutnya sangat strategis dan menyentuh langsung kebutuhan warga di desa dan pelosok.
“Kami siap memperkuat kolaborasi agar bantuan yang diterima masyarakat benar-benar berdampak dan berkelanjutan,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur tidak hanya memberikan bantuan secara simbolik, tetapi juga mengirimkan pesan kuat tentang pentingnya kolaborasi antara pusat, daerah, dan masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan yang inklusif dan merata. (dadang bs/hei)