GUNA TINGKATKAN SWASEMBADA PANGAN, POKTAN DIGELONTOR TRAKTOR LAGI

Tubankab – Guna meningkatkan swasemabada pangan, pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP), Kementerian Pertanian RI, menggelontorkan bantuan traktor untuk para kelompok tani (Poktan) yang ada di wilayah Kabupaten Tuban.

Bantuan ini merupakan yang kali kedua. Pada 2015 lalu. Dinas Pertanian Kabupaten Tuban juga telah mendapat alokasi bantuan 128 traktor yang bersumber dari APBN dan 72 traktor dari APBD Kabupaten Tuban, yang sudah terdistribusi di 20 kecamatan. Sedangkan untuk tahun 2016 ini, bantuan ditambah dan meningkat menjadi 153 traktor, dan juga 15 mesin pompa diesel air yang bersumber dari alokasi APBN.

Lamidi, selaku Kasi Sarana dan Prasarana (Sarpras), Dinas Pertanian Kabupaten Tuban saat ditemui di ruang kerjanya menuturkan, bantuan traktor dan diesel ini diperuntukkan kelompok tani (Poktan) yang memiliki legalitas badan hukum. Sebab, lanjutnya, hal itu merupakan syarat utama untuk mendapat bantuan dari pemerintah. “Jumlah itu bisa saja bertambah, karena masih ada perubahan anggaran keuangan (PAK) APBD atau APBN 2016,” tukas Lamidi kepada wartawan, Rabu (17/02).

Lamidi menambahkan, teknis pendistribusiannya, yaitu 1 traktor untuk 1 kelompok tani. Bisa saja, imbuhnya, 1 kelompok tani mendapat lebih dari 1 traktor, dengan asumsi 1 traktor untuk wilayah pertanian seluas 15 sampai 20 hektare tanah pertanian. “Jika lebih dari itu bisa mendapat 2 atau 3 traktor, dilihat dari luas tanahnya,’’ lontarnya.

Sedangkan, sambungnya, untuk bantuan mesin pompa diesel diperuntukkan untuk kelompok tani yang berada di wilayah bantaran aliran Bengawan Solo dan Kali Kening, di antaranya, Kecamatan Widang, Parengan, Plumpang, Soko, Rengel, Grabagan, Singgahan, Senori dan Bangilan.

Dengan bantuan tersebut, papar Lamidi, diharapkan bisa mewujudkan program ketahanan pangan nasional yang merupakan prioritas program dari pemerintahan Presiden Joko Widodo. Sebab, pada 2015 lalu, hasil pertanian Kabupaten Tuban, mengalami peningkatan, sehingga tahun 2016 ini, juga akan terus ditingkatkan dalam upaya pengendalian impor pertanian (jagung dan beras). (nul/hei)

comments powered by Disqus