Hadiri HUT DWP ke-22, Bupati Dengarkan Keluhan Wali Murid dan Guru SLB
- 22 December 2021 20:23
- Heri S
- Kegiatan Bupati dan Wakil Bupati,
- 780
Tubankab - Rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Dharma Wanita Persatuan (DWP) ke-22, DWP Kabupaten Tuban melaksanakan bakti sosial dengan memberikan santuan anak anggota DWP golongan 1, 2 dan Honorer, serta untuk siswa SLB Wiyata Dharma Tuban, Rabu (22/12).
Pelaksanaan acara dilakukan di lingkungan SLB Wiyata Dharma Tuban, dan dihadiri langsung oleh Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, SE, Dandim 0811 Tuban Suhada Erwin, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sunarto, serta Staf Ahli Bidang Perekonomian, Keuangan dan Pembangunan Kartono.
Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky dalam kesempatan tersebut mengatakan dukungan atas kegiatan yang dilakukan oleh para istri ASN Tuban tesebut. Menurutnya, DWP sebagai mitra pemerintah dapat pembantu Pemkab melalui program yang dikerjakan baik bidang sosial, budaya, ekonomi, serta kesehatan. “
"DWP adalah sebuah organisasi perempuan yang besar, yang telah diberi petunjuk dan kemudahan dalam menjalankan program kerja organisasi secara terstruktur, sehingga menjadi mitra yang baik dengan pemerintah,” ucap Mas Bupati.
Seperti biasa, dalam kesempatan tersebut Mas Bupati juga membuka dialog bersama wali murid juga anggota DWP lainnya. Adapun beberapa yang disampaikan adalah terkait status tanah di SLB Jati Wiyata Dharma yang merupakan tanah milik Pemkab, maka dikesempatan tersebut Mas Bupati menyatakan untuk menghibahkan tanah tersebut untuk SLB Jati Wiyata Dharma.
“Di sini saya sampaikan, tanah ini akan dihibahkan untuk sekolah ini,” kata Mas Bupati yang disambut riuh tepuk tangan dari para wali murid hingga jajaran SLB Jati Wiyata Dharma, juga anggota DWP Tuban.
Persoalan lain yang disampaikan juga terkait kurangnya tenaga pengajar di sekolah tersebut, untuk itu Mas Bupati meminta agar dilakukan perekrutan P3K guru untuk SLB. Untuk itu, DWP Tuban sebagai salah satu pembina yayasan SLB Jati Wiyata Dharma diminta untuk melakukan pendataan terkait kebutuhan guru, hingga perihal akses bantuan sosial PKH untuk para murid SLB yang tidak mampu.
“Saya minta DWP membuat pemetaan terkait hal ini, jadi nanti biar jelas apa saja yang dibutuhkan ,” tutur Mas Bupati.
Mas Lindra melanjutkan, ke depan pihaknya akan mendorong perusahaan agar memiliki sekolah binaan, untuk membantu pengembangan pendidikan di Kabupaten Tuban. Tak hanya perusahaan, akan tetapi juga OPD diminta untuk membuat desa binaan, agar realisasi program Pemerintah Daerah dapat terealisasi dengan baik, dan tepat sasaran.
“Ini perlu dilakukan, jadi semua pihak ikut berpartisipasi dalam memajukan pendidikan di Kabupaten Tuban,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua DWP Tuban Sri Rahayu Budi Wiyana mengungkapkan, kegiatan santunan untuk SLB telah menjadi agenda tahunan setiap perayaan HUT DWP Tuban. Selain itu, juga dibarengi dengan pelayanan kesehatan gratis ditempat.
Lebih lanjut, Istri Sekda Budi Wiyana ini mengatakan, DWP Tuban tengah berfokus pada pengembangan UMKM, khususnya bagi para anggota agar lebih berdaya. Menurutnya, potensi ibu- ibu Dharma Wanita Tuban sangat besar dalam pengembangan produk UMKM. Anggota selalu didorong untuk ikut berpartisipasi dalam pembuatan produk yang bisa dijual dan menghasilkan.
“Jadi ibu- ibu tidak hanya mampu mengurus rumah saja tapi juga mampu berkreasi menghasilkan produk yang bernilai ekonomi,” ungkapnya.
Terkait dengan instruksi dari Mas Bupati mengenai pemetaan kebutuhan untuk pengembangan sekolah SLB Jati Wiyata Dharma, seperti kebutuhan guru, daftar penerimaan bansos PKH yang membutuhkan, dan sarana lain, Sri Rahayu mengatakan akan langsung melakukan tindak lanjut bersama dengan anggota lainnya.
“Kami akan segera tindak lanjuti instruksi Mas Bupati,” tegasnya. (nurul jamilah/hei)
Sumber : LPPL Tuban