HARGA BERAS TERUS TERKEREK NAIK, INI YANG DILAKUKAN DISKOPERINDAG
- 15 January 2018 11:23
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 389
Tubankab - Harga beras di pasaran sejak dua pekan belakangan ini terus melonjak, mulai Rp.1.000 hingga Rp.1.500 per kilo gramnya. Kenaikkan harga beras ini diduga disebabkan minimnya pasokan di tingkat petani, menyusul banyaknya serangan hama dan musibah banjir.
Pantauan wartawan di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Tuban, harga beras mengalami kenaikkan yang cukup drastis selama dua pekan belakangan ini. Untuk harga beras premium yang semula seharga Rp. 10 ribu per kilo gram, kini naik menjadi Rp. Rp. 11.500 per kilo gramnya, dan beras super yang sebelumnya dijual Rp. 11.500 per kilo gram, kini menjadi Rp. 12.700 per kilo gramnya.
“Harga beras terus alami kenaikkan mas, hampir tiap hari harganya naik,’’ tutur Sayem, salah seorang pedagang beras di Pasar Baru Tuban kepada wartawan, Senin (15/01).
Kenaikkan harga beras ini dibenarkan pihak Dinas Koperasi Perekononian Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Kabupaten Tuban. Menurut Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Koperasi Perekononian, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Tuban Tjatoer Enggar Poespito, SE saat dimintai keterangan oleh wartawan di ruang kerjanya, Senin (15/01), mengatakan, guna mengendalikan dan menekan harga beras agar tetap stabil, pihaknya telah melakukan kerjasama dengan Bulog, yakni melakukan operasi pasar beras pada 09 Januari 2018 lalu.
“Jadi ini memang program pemerintah pusat, semua kabupaten wajib operasi beras medium ini,” ungkapnya.
Lebih jauh, ia menjelaskan, naiknya harga beras tersebut diakibatkan produk-produk pertanian merupakan produk yang sangat sulit untuk diprediksi. Sebab, ada berbagai macam faktor yang mempengaruhi produk pertanian, seperti musibah banjir, dan hama.
“Bicara soal perdagangan itu tidak hanya perdagangan, karena perdagangan berkesinambungan dengan hal lainnya, seperti pertanian dan Bulog,” beber Tjatoer.
Mantan Kabid UMKM pada dinas yang sama ini juga mengungkapkan, apa yang dilakukan oleh pemerintah juga untuk meredam kepanikan di tengah-tengah masyarakat terhadap kenaikkan harga barang. Sebab, sambungnya, semakin panik masyarakat, maka harga juga akan semakin melonjak naik.
Masih menurut pria kelahiran 1 November 49 tahun silam ini, guna memudahkan masyarakat dalam memantau dan mengetahui harga kebutuhan yang ada di pasar, masyarakat bisa mengakses sistem milik Disperindag Provinsi Jawa Timur melalui website http://siskaperbapo.com.
Perlu diketahui, untuk harga rata-rata beras jenis super di Tuban saat ini menyentuh angka Rp.12.750. Harga ini, jelas Tjatoer, diperoleh dari rata-rata 3 pasar yang dijadikan sampling, yakni Pasar Baru Tuban, Bangilan, dan Jatirogo.
“Kita berharap bulan ini program pemerintah, berupa bantuan sosial beras untuk rakyat sejahtera (Rastra) bisa cepat terealisasi. Kalau bisa bulan ini, agar mengurangi beban masyarakat,” harap mantan Kasubag Perekonomian pada Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kabupaten Tuban ini. (nanang wibowo/hei)