Foto : Medik Veteriner sub Koordinator Penjaminan Kesehatan Hewan DKP2P  Kabupaten Tuban Septi Kusumaningtyas. (mila)

Hewan Ternak Terjangkit LSD, Ini Tips Pengobatan Dari DKP2P Tuban

Tubankab - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP2P) Kabupaten Tuban membagi tips merawat ternak yang terserang virus Lumpy Skin Disease (LSD)  atau disebut juga penyakit kulit berbenjol, yang telah mulai menyerang sapi di Kabupaten Tuban sejak awal tahun ini.

Medik Veteriner sub Koordinator Penjaminan Kesehatan Hewan DKP2P Kabupaten Tuban Septi Kusumaningtyas, membagi tips kepada reporter Diskominfo-SP, tentang bagaimana merawat ternak yang terkena LSD. Paling penting adalah memberikan makanan tinggi protein dan vitamin E yang bisa merawat kulit. 

“Karena LSD menyerang kulit, jadi kita bisa melakukan perawatan kepada nodul-nodul (benjolan) dari luar, disertai suportif obat dan makanan tinggi protein untuk pemulihan dari dalam,” jelasnya.

Septi menerangkan, selain pentingnya memberikan suportif obat dari dokter, penting pula memberikan asupan protein yang bisa didapat dari ramuan daun sambiroto dan bawang putih yang direbus. Kemudian, setelah itu ditambah dengan madu dan telur.  Kemudian, memberikan pakan daun dari tumbuhan kacang-kacangan yang mengandung vitamin E yang masih segar. 

“Ini bagus untuk penyembuhan kulitnya,” ungkapnya. 

Ia juga mengingatkan kepada para peternak untuk tidak memandikan sapi yang sakit. Hal ini untuk menghindari perubahan suhu air yang tinggi, yang nantinya akan memperparah tinggi suhu badan ternak.  

Untuk perawatan dari luar, peternak hanya perlu melakukan perawatan penyemprotan luka pada nodul berupa pestisida alami, dengan cara disemprotkan perlahan. Adapun bahan untuk membuat pestisida alami dengan merendam tembakau pada air panas selama satu malam. Kemudian, ditambah rimpang dlingo , bawang putih, dan daun sirsak yang direbus menggunakan dua liter air. Setelah hangat, tambahkan satu sendok makan sabun colek, kemudian diaduk, lalu diamkan selama semalam. 

“Untuk menggunakan pestisida ini setiap10 ml untuk 10 liter air,” ucapnya. 

Ramuan pestisida alami ini bisa disemprotkan kepada  hewan ternak secara perlahan,  dan lingkungan kandang. Bisa juga untuk menyemprot  alat makan ternak untuk menghilangkan vector atau sumber pembawa virus, seperti lalat, caplak, nyamuk, serta sterilisasi semua benda di dalam kandang. 

“Ini menjaga agar semua yang ada di kandang steril, dan yang paling penting menghilangkan vector,” sambungnya. 

Septi mengaku, proses penyembuhan setiap ternak  berbeda-beda tergantung daya tahan tubuh ternak itu sendiri. Untuk itu, penting memberikan asupan makanan yang kaya vitamin dan protein, serta memisahkan ternak yang sakit dengan yang sehat. 

Namun ia menegaskan, yang paling penting adalah tetap melaporkan ke dokter hewan terlebih dahulu.  Peternak harus benar-benar memastikan keadaan ternak mereka. 

“Kalau sudah ada gejala awal yaitu kaki bengkak, langsung lapor, atau hubungi call center,” terang Septi.  

Nantinya, lanjut Septi, dokter atau mantra hewan akan memberikan obat pendukung dan memberikan arahan perwatan mandiri yang benar. Masyarakat bisa menghubungi nomor 081233931917 untuk melapor . 

Adapun update terkini kasus LSD di Kabupaten Tuban 650 kasus, 649 diantaranya telah dinyatakan pulih, dengan satu angka kematian karena potong paksa. (nurul jamilah/hei

comments powered by Disqus