Foto : Juri lomba agribisnis peternakan sapi saat melihat kondisi peternaakan sapi. (mila)

Ikuti Lomba Kelompok Agribisnis Peternakan Tingkat Provinsi, Dua Kelompok Peternak Kabupaten Tuban Jalani Proses Penilaian

Tubankab - Dua Kelompok Petani Peternak di Kabupaten Tuban menjalani proses penilaian dalam rangka keikutsertaan mereka pada Lomba Kelompok Agribisnis tingkat Provinsi Jawa Timur. Dua kelompok tersebut adalah Kelompok Tani Sidomulyo dari Desa Tawaran, Kecamatan Kenduruan yang bergerak di bidang ternak sapi, dan Kerabat Ternak, dari Desa Kebunagung, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban yang bergerak di bidang peternakan kambing, Senin (22/08).

Proses penilaian pertama dilakukan di Kelompok Tani Sidomulyo, Kecamatan Kenduruan. Nampak hadir Camat Kenduruan Rohmad Basuki, Kepala Desa Tawaran Moh Arif, dan jajaran tim dari Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP2P), serta UPT Dinas Peternakan Provinsi. Begitupun di lokasi kedua, nampak hadir Kepala Desa Kebunagung Sulistyowati, dan jajaran DKP2P beserta UPT Dinas Peternakan Jatim.

Ketua Tim Penilai sekaligus Kepala Bidang Pengelola Hasil Peternakan dan Pemasaran Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Nur Ismanto menyampaikan, pihaknya dan tim melakukan penilaian tentang apa saja yang menjadi syarat penggolongan agribisnis yang telah dijalankan oleh kelompok baik secara manajemen pengelolaan, hingga administrasi.

"Kami melihat dan akan menilai proses pengelolaan peternakan dari hulu hingga hilir, dan apakah sudah memberikan manfaat kepada masyarakat dan anggota," ungkap Antok sapaan akrabnya.

Antok mengatakan, Pemprov menggelar lomba agribisnis peternakan dengan tujuan untuk mengetahui dampak usaha pertanian, khususnya peternakan yang bisa membantu meningkatkan perekonomian peternak. Pemprov melakukan penilaian melalui ternak ruminansia, seperti kambing, sapi, dan unggas. Menurutnya, agribisnis peternakan memiliki ketahanan yang cukup kuat dalam gempuran krisis ekonomi. Hal tersebut terlihat, saat bisnis peternakan tidak terkena imbas dari pandemi Covid-19.

"Agribisnis peternakan menjadi salah satu sektor yang tidak terpengaruh dan masih kokoh saat pandemi kemarin," ucap Antok.

Antok menyatakan, dari hasil penilaian yang dilakukan, dua kelompok tersebut telah menjalankan agribisnis peternakan dengan baik. Ia juga mengapresiasi semangat anak muda yang ada di dalam kelompok, yang selalu membuat inovasi. Meski begitu, Antok mengaku masih perlu penyempurnaan dalam bidang administrasi. Menurutnya, lomba tersebut juga akan menjadi motivasi bagi peternak untuk memperbaiki manajemen administrasi di lembaga mereka.

"Kebanyakan kelompok sudah melakukan agribisnis dengan baik, tetapi secara global masih lemah di bidang administrasinya, seperti perizinan produk dan lainnya," terang Antok.

Lebih jauh ia mengungkapkan, poin penting dalam lomba tersebut adalah manfaat usaha peternakan yang dirasakan oleh anggota. "Yang penting manfaat ekonominya sudah terasa, itu yang harus diingat," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Sarana Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP2P) Hart Novembria Susetyowati mengungkapkan, Pemkab terus memberikan dukungan penuh kepada para peternak agar bisa mengembangkan usaha peternakan yang dijalankan. Seperti pemberian sosialisasi hingga pendampingan kelompok. Novi juga mengatakan, anggaran menggunakan DAK untuk mendukung kelompok tani semakin berkembang, juga telah dilakukan.

"Beberapa alat yang bisa menunjang untuk produksi pakan ternak juga sudah ready. Kami DKP2P akan selalu mendukung para peternak agar bisa mandiri," ujarnya.

Di tempat yang sama, Ketua Kelompok Tani Sidomulyo Desa Tawaran, Kecamatan Kenduruan Akwan, saat dikonfirmasi menjelaskan, tahun 2017 pihaknya mendapatkan bantuan sapi indukan sebanyak 18 ekor dari Pemkab Tuban. Hingga saat ini, pengembangan bisa menghasilkan 28 ekor dengan rincian 18 ekor sapi indukan, 4 ekor pedet jantan, dan 6 ekor pedet betina.

"Semua kami kelola sendiri dengan jumlah 74 anggota," ucap Akwan.

Ternak hasil bantuan seluruhnya disentralkan pada satu kandang. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan proses pengelolaan dan pengawasan. Dengan luas lahan 500 meter persegi, kelompok tersebut menghasilkan pedet dan produk lain seperti kompos "Seluruh pengelolaan terintegrasi dari hulu hingga hilir," terang Akwan.

Akwan berharap, dengan mengikuti lomba tersebut dapat membantu manajemen kelompok di bidang administrasi menjadi lebih baik. Ia juga berharap, kelompok yang diketuainya dapat memenangkan lomba tingkat provinsi tersebut.

Selain itu, dengan support dari Pemkab dan Pemprov, kelompok bisa memproduksi dan jenis produk yang dijual. Ditambahkan, sistem pembagian yang digunakan dari hasil diperoleh usaha adalah 70 persen untuk pengelola, 25 persen untuk anggota kelompok, dan 5 persen untuk kas kelompok. Dari sistem yang digunakan, diharapkan di masa mendatang jumlah sapi yang dimiliki bisa bertambah lebih banyak.

"Ya harapannya bisa menang, dan nambah jenis produk yang dijual seperti konsentrat sapi, menambah complete feed, pupuk organik plus, penambahan lokasi produksi untuk rumah kompos, dan menyediakan daging segar beku, serta olahan daging," tutur Akwan.

Tak berbeda jauh dengan Akwan, Ketua Kerabat Peternak Shahroni juga memiliki keinginan lebih memperluas bisnis ternak kambing mereka. Kerabat Peternak bergerak dalam bidang breeding/pengembangan populasi serta peternakan dalam bentuk daging Frozen dan susu kambing. Tak hanya itu, kompos kambing murni, juga budidaya rumput dan penyedia bibit rumput unggulan serta bibit legume juga dikerjakan oleh mereka.

Shahroni menyatakan, keikutsertaan mereka pada lomba tingkat provinsi tersebut akan membawa semangat untuk anggota kelompok. Selain itu, juga berdampak pada sisi psikologis masyarakat sekitar, terutama anak muda. "Kami ingin buktikan, bahwa beternak ini menghasilkan dan bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi desa," tutup Shahroni.

Saat ini, Kerabat Peternak mempunyai anggoat 10 orang dengan populasi ternak tahun 2022 sebanyak 100 ekor. Populasi selalu berubah sesuai dengan kondisi lapangan. Kerabat Ternak mempunyai ruang lingkup pemasaran di tingkat desa, kecamatan, kabupaten dan luar kabupaten.

Sementara itu, proses penilaian lomba tahunan ini masih berlangsung hingga September mendatang. Nantinya, pemenang lomba kelompok agribisnis peternakan akan diumumkan saat hari jadi Provinsi Jawa timur di bulan Oktober 2022. Lebih lanjut, juara pertama akan mewakili Jatim ke tingkat nasional. (nurul jamilah/hei)

comments powered by Disqus