INDIKATOR KEBERHASILAN IPKM MERUPAKAN HASIL DARI KEBERHASILAN VAKSINASI
- 01 August 2017 13:09
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 1155
Tubankab - Bupati Tuban H. Fatchul Huda mengatakan, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, meminta kepada seluruh walikota dan bupati se-Jawa Timur, untuk memberi perhatian lebih terhadap virus rubella. Pasalnya, virus tersebut sangat membahayakan, bahkan bisa menyebabkan kecacatan dan kelainan otak, serta kematian.
“Vaksin campak dan rubella sangat ditekankan sekali. Oleh karena itu, agar sosialisasi terus digalakkan,’’ tandas Fathul Huda saat membuka acara Pencanangan Kampanye dan Introduksi measles rubella (MR) di aula SD Bina Anak Soleh, Selasa (01/08).
Tidak hanya itu, ujar bupati, perlu ditumbuhkan kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya vaksinasi MR tersebut. Hal ini, sambungnya, karena indikator keberhasilan Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) adalah dari keberhasilan vaksinasi.
“Saya yakin Dinas Kesehatan Tuban sudah berpengalaman dalam vaksinasi, karena beberapa tahun yang lalu sudah mengadakan Pekan Imunisasi Nasional, dan tingkat keberhasilannya di atas 100 persen,” aku Huda.
Untuk mendukung keberhasilan dari vaksinasi ini, bupati asal Desa Talun, Kecamatan Montong ini mengimbau agar sosialisasi tersebut, dimasukkan juga pada saat kegiatan jemaah tahlil, fatayat, muslimat, aisiyah, dan pada saat khotbah salat Jumat.
“Kalau semua itu dimasukkan, maka akan lebih cepat penyampaiannya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Tuban dr. Syaiful Hadi menuturkan, gerakan kampanye dan introduksi MR ini bertujuan untuk menurunkan transmisi penyebaran virus rubella, menekan angka kematian, dan kecacatan akibat campak rubella.
Masih menurutnya, data saat ini yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan terdapat 240.617 anak di Tuban, sehingga vaksinasi akan terbagi dalam dua tahap. Yang pertama, lokasi vaksinasi pada Agustus akan terkosentrasi di TK/Paud, SD/MI, SMP/MTS, serta SDLB dan SMP LB yang ada di Tuban.
“Tahap kedua kita akan terkosentrasi di posyandu, polindes, pustu, puskesmas, serta pelayanan kesehatan lainnya, mengingat tahap kedua ini anak usia 9 bulan sampai dengan usia SD,” pungkas Plt Direktur RSUD dr. Koesma ini. (nanang wibowo/hei)