INI HARAPAN BUPATI DARI DEKLARASI DESTANA

Tubankab - Bupati Tuban Fathul Huda berharap, Deklarasi Destana benar-benar bisa dijalankan, dan dapat tercapai pola pikir yang sama dalam penanggulangan bencana, utamanya kekagalan teknologi. Sehingga dampak dari bencana dapat diminimalisir.

Demikian dikatakan bupati saat memberikan sambutan pada acara Deklarasi Desa Tanggap Bencana di Pendopo Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Jumat (20/10).

Bupati mencontohkan, potensi lahan tambang di Tuban cukup besar, sehingga menarik banyak investor untuk berinvestasi ke Bumi Wali. Hal tersebut memberikan manfaat peningkatan ekonomi.

“Akan tetapi masyarakat pun harus tetap waspada dengan potensi ancaman bencana yang diakibatkan oleh kegagalan teknologi,’’ saran bupati.

Selain itu, terkait dengan kerja sama antara Badan Penanggulanagn Bencana Daerah (BPBD) Tuban dengan JOB PPEJ, bupati instruksikan agar perusahaan lain segera menyusul, sebab setiap kegiatan produksi memiliki peluang terjadi bencana kegagalan teknologi.

“Potensi ancaman bencana akibat kegagalan teknologi industri belum tentu menjadi bencana apabila kerentanan di sekitar lokasi dapat diminimalisir,’’ terangnya.

Salah satu upaya tersebut, ujar bupati, adalah menumbuhkan pemahaman kepada masyarakat ring satu, agar mereka mengetahui apa yang harus dilakukan jika dihadapkan dalam kondisi darurat akibat kegiatan operasi yang dilakukan oleh perusahaan.

“Dengan adanya Desa Tangguh Bencana menjadi salah satu upaya nyata dalam rangka meminimalisir dampak bencana kegagalan teknologi,’’ lontarnya.

Setelah deklarasi ini, nantinya akan dilanjutkan dengan pelatihan tanggap bencana, yang dimulai dari 25 hingga 27 Oktober mendatang. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara BPBD Tuban dengan JOB PPEJ, yang tahun ini telah memasuki tahun ke empat. (nurul jamilah/hei)

comments powered by Disqus