Intip Menu Buka Puasa WBP Lapas Tuban, Apa Saja ?
- 26 March 2024 16:49
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 294
Tubankab - Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIB Tuban, pada bulan Ramadan ini tak hanya mendapatkan program religi untuk mendukung kekhusyukan beribadah selama bulan puasa.
WBP yang berada di Lapas Tuban juga mendapatkan exstra food atau takjil sebagai menu tambahan saat buka puasa.
Kalapas Tuban, Edi Kuhen menyampaikan, pihaknya sangat memperhatikan menu makanan buka puasa bagi para WBP. "Setidaknya makanan yang disajikan wajib mengandung karbohidrat, protein dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh," ujar Kuhen, Selasa (26/03).
Dengan demikian, lanjut Kuhen, WBP bisa menjalani aktivitas puasa di dalam lingkungan Lapas dengan maksimal dan kesehatan tetap terjaga.
Kalapas kelahiran Medan ini mencontohkan, untuk menu buaka puasa hari ini ada nasi, ikan goreng, ayam goreng, sayur tumis kacang panjang dan urap-urap. "Kemudian takjilnya ada buah pisang, ubi dan es buah," imbuhnya.
Untuk menu buka puasa dan sahur, setiap hari berbeda, namun yang pasti tetap memperhatikan kandungan karbohidrat, protein dan nutrisi. Sehingga WBP tidak merasa bosan dengan hidangan makanan yang disajikan di Lapas Tuban.
Kuhen berkomitmen, pihaknya akan secara maksimal dalam memberikan makanan tambahan atau extra fooding kepada WBP agar dapat beribadah dengan lancar dan dapat merasakan suasana bulan suci Ramadan dengan khidmat.
Pembagian makanan tambahan (extra fooding) dalam bentuk takjil WBP didistribusikan setiap hari secara bergantian oleh staf dapur kepada perwakilan WBP setiap kamar dan diawasi oleh anggota regu jaga.
Diketahui, hingga saat ini total ada 479 orang WBP. Terdiri dari 69 orang tahanan dan 410 orang napi.
Terkait menu buka puasa tersebut, salah satu WBP, berinisial Y mengaku suka dan berselera dengan setiap sajian menu buka puasa serta sahur yang diberikan oleh petugas dapur Lapas Tuban.
Meski berada di dalam Lapas, ia mengaku bersemangat menjalani ibadah puasa. " Ini karena suasana di dalam Lapas yang religius dan diperhatikan seperti masyarakat biasa," ujarnya. (achmad choirudin/hei)