Foto : Karyawan Rumah Jahit Raysthavira saat menjahit masker batik khas Tuban (chusnul)

Jahitan Pakaian Sepi Akibat Covid-19, Beralih Pruduksi Masker Batik

  • 09 April 2020 20:44
  • Heri S
  • Umum,
  • 1516

Tubankab - Prihatin terhadap langkanya masker di toko dan pasaran saat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, Rumah Jahit Raysthavira yang terletak di Desa Margorejo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban memproduksi masker batik khas Tuban.

Deni Mariyana, pemilik rumah jahit tersebut menceritakan sekitar sebulan terakhir, rumah jahit miliknya membuat masker khas batik Tuban. Sebelumnya, pihaknya mengerjakan jahitan pakaian batik, baik itu berupa baju, seragam, gamis dan sejenisnya.

“Karena orderan berkurang dan sepi saat Covid-19, maka kami beralih membuat masker batik,” keluhnya, Kamis (09/04).

Perempuan berkacamata ini mempunyai inisiatif agar para karyawannya tetap produktif dan bekerja. Sehingga muncullah ide membuat masker agar karyawannya tidak menganggur. Uniknya, masker produknya menonjolkan ciri khas, yaitu motif batik khas Tuban.

“Bahannya pun sebenarnya dari kain perca sisa potongan pakaian yang sudah dikerjakan anak-anak, daripada kain tersebut nganggur, kita manfaatkan untuk membuat masker,” cetusnya.

Adapun jumlah karyawannya, ia mengaku setiap hari dibantu 9 orang karyawan, yang mampu menyelesaikan 500 hingga 600 masker dengan berbagai motif batik setiap harinya. “Tetapi, jika pesanan membludak seperti sekarang bisa lebih dari itu,” papar perempuan yang juga seorang guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) tersebut.

Untuk jenisnya, selain motif batik khas Tuban, pihaknya juga memproduksi masker dengan motif polos. Namun ia mengaku, untuk saat ini motif batik yang banyak diminati dan banjir orderan.

“Awalnya yang kita produksi adalah motif polos, namun ada usulan agar kami produksi motif batik dan alhamdulillah motif batik yang saat ini banyak orderan,” terangnya.

Sedangkan harganya, ia mematok untuk masker polos kisaran Rp 3.500 hingga Rp 5 ribu, sedangkan untuk motif batik mulai Rp 7.500 hingga Rp 10.000. “Kelebihan masker motif batik khas Tuban ini dibuat 2 lapis kain yang di dalamnya bisa diisi tisu. Sehingga bisa dipastikan aman dari debu,” imbuhnya.

Untuk memasarkan produknya tersebut, Deni memanfaatkan media sosial dan jejaring relasi yang membantu memviralkan. “Orderan saat ini bukan hanya dari lokal Tuban, tapi juga dari berbagai daerah seperti, Bojonegoro, Malang, Sidoarjo, Surabaya. Kalau lokal Tuban ini juga ada pesanan dari Rumah Sakit Medika Mulia Tuban, dan Bagian Kesra Setda Tuban,” pungkasnya. (chusnul huda/hei)

comments powered by Disqus