Foto : Pembina Sanggar Ngripto Raras, Eko Kasmo. (ari)

Jalankan Program OVOP, Pemdes Sukorejo Gelar Festival Seni Sukorejo

  • 28 November 2022 16:33
  • Heri S
  • Umum,
  • 614

Tubankab - Para pegiat seni beserta Pemerintah Desa Sukorejo, Kecamatan Parengan menggelar Festival Seni Sukorejo (FSS). Upaya ini dilakukan salah satunya untuk menjalankan program yang sedang masif digencarkan oleh Pemkab Tuban, yaitu One Village One Product (OVOP).  

Pegiat seni Sukorejo sekaligus pembina Sanggar Ngripto Raras, Eko Kasmo menceritakan, awal terbentuknya Desa Seni Budaya Sukorejo dimulai dari banyaknya kegiatan seni budaya yang digelar di sana. Hal itu pun membuat Pokdarwis dan Sanggar Ngripto Raras memiliki inisiatif agar kegiatan seni budaya di Sukorejo dapat dikemas dalam sebuah event budaya tahunan rutin.

“Biar brand Desa Budaya Sukorejo ini dapat muncul,” ungkapnya saat ditemui di sanggar miliknya, Senin (28/11).

Eko mengatakan, FSS pertama kali digelar di tahun 2018 dan mendapat respon yang baik dari masyarakat. FSS sudah dilaksanakan sebanyak 6 kali, namun vakum selama dua tahun akibat pandemi. Dalam pementasan FSS tahunan, dilakukan 5 hari pementasan secara berturut-turut.

Terakhir, masih kata Eko, FSS digelar pada bulan September, dengan menampilkan beberapa kesenian, di antaranya tari jaranan yang berpijak pada kesenian Grenduwon Ayon-Ayon. Acara ini melibatkan 200 penari, penampilan kesenian bebas warga setempat dari seluruh RT di Desa Sukorejo, tarian gabungan dari tiga desa, yaitu desa Margoasri, Kemlaten, dan Sukorejo. Kemudian, pentas musik dari seniman luar daerah, dan ditutup dengan reog kolaborasi pegiat seni reog Tuban dan Bojonegoro yang menampilkan 40 barongan.

Ia menambahkan, FSS mengedepankan gotong royong dalam melakukan pementasan. Pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat agar budaya gotong royong tidak luntur di kehidupan bermasyarakat.

“Semoga pelestarian budaya ini dilakukan secara sinergi antarpihak pelaku seni dan stakeholder terkait. Jadi, kesenian dan brand Sukorejo sebagai Desa Seni Budaya dapat terus lestari,” pungkasnya. (ari agustyas/hei)

comments powered by Disqus