Foto : Kepala Sekolah SMAN 1 Montong saat bertemu dengan Kepala Disnakerin Tuban. (ist)

Jalin Kolaborasi dengan Disnakerin Tuban, SMAN 1 Montong Siapkan Siswa Mandiri dan Siap Kerja

Tubankab - Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Montong, Kabupaten Tuban, terus menunjukkan komitmennya dalam mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga tangguh, terampil, dan siap menghadapi dunia kerja. Sebagai langkah nyata, sekolah ini resmi menjalin kerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Kabupaten Tuban melalui program inovatif bertajuk “Pembinaan dan Pengembangan Kompetensi Siswa Melalui Pelatihan dan Persiapan Dunia Kerja”.

Kepala SMAN 1 Montong, Evi Aviyah menjelaskan bahwa kolaborasi ini menjadi bagian penting dari strategi sekolah dalam mengimplementasikan Program SMA Double Track yang fokus pada pemberdayaan keterampilan siswa agar mampu mandiri setelah lulus. Program ini lahir dari kepedulian terhadap kondisi riil para siswa.

Lebih lanjut, Evi Aviyah menuturkan, berdasarkan data internal sekolah tersebut, jumlah siswa yang melanjutkan ke perguruan tinggi masih tergolong minim. Oleh karena itu, diperlukan terobosan konkret agar para siswa memiliki bekal keterampilan dan jiwa kemandirian untuk langsung terjun ke dunia kerja setelah lulus.

Dikatakan, kerja sama ini merupakan salah satu upaya sekolah guna memberikan pelayanan terbaik bagi siswa, terutama dalam menyiapkan masa depan mereka. Pihaknya ingin memastikan bahwa setiap lulusan SMAN 1 Montong memiliki kompetensi yang diakui, keterampilan yang terasah, dan mental siap kerja.

“Dengan adanya Program Double Track dan dukungan Disnakerin Tuban, siswa dapat memiliki dua jalur sukses, yakni siap kuliah dan siap kerja,” tandas Evi Aviyah, seperti dilansir dari sman1montong.sch.id, Jumat (10/10).

Dalam kesempatan itu, kedua belah pihak membahas potensi kerja sama yang dapat dikembangkan, antara lain pelatihan berbasis kompetensi, bimbingan karier, simulasi rekrutmen kerja, serta program magang di dunia industri. Puncak dari pertemuan ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama (MoU) antara SMAN 1 Montong dan Disnakerin Tuban.

Kepala Disnakerin Tuban, Rohman Ubaid, menyambut positif inisiatif tersebut dan memberikan apresiasi tinggi kepada SMAN 1 Montong yang telah menunjukkan langkah maju dalam menjembatani pendidikan dan dunia kerja.

“Kami sangat mendukung kolaborasi seperti ini. Dunia kerja saat ini membutuhkan tenaga muda yang kompeten, berkarakter, dan siap menghadapi perubahan. Melalui kerja sama ini, kami ingin membantu sekolah menciptakan generasi yang tangguh dan produktif sesuai dengan arahan Mas Bupati,” tegas kepala dinas yang sebelumnya menahkodai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tuban ini.

Sebagai tindak lanjut, Rohmad Ubaid menyatakan bahwa Disnakerin Tuban akan memberikan dukungan yang disesuaikan dengan program Pemerintah Kabupaten Tuban. Dengan demikian, siswa SMAN 1 Montong tidak hanya mendapatkan pengetahuan di kelas, tetapi juga pengalaman praktik yang bernilai tinggi di lapangan.

Program SMA Double Track sendiri telah menjadi ciri khas SMAN 1 Montong. Melalui program ini, siswa mendapatkan pelatihan keterampilan tambahan di bidang tertentu seperti tata boga, desain grafis, teknik komputer, dan kewirausahaan. Tujuannya jelas, yaitu membekali siswa dengan keahlian praktis yang dapat menjadi modal setelah lulus.

“Dengan sinergi bersama ini, kami ingin memperluas cakupan pelatihan agar lebih adaptif terhadap kebutuhan industri dan potensi ekonomi daerah,” tambah Evi Aviyah.

Berdasarkan penuturan kepala sekolah perempuan yang selalu tampak energik ini, selain menyiapkan siswa untuk bekerja, kolaborasi tersebut juga diharapkan mampu menumbuhkan jiwa kemandirian dan kewirausahaan. SMAN 1 Montong berkomitmen untuk mencetak lulusan yang tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi juga pencipta lapangan kerja.

Melalui pelatihan dan pendampingan karier, siswa diarahkan untuk memiliki etos kerja, keterampilan komunikasi, serta kemampuan berpikir kritis yang dibutuhkan dalam dunia profesional. Inovasi ini juga sejalan dengan visi sekolah, yang tidak hanya menekankan prestasi akademik, tetapi juga mengembangkan karakter dan kompetensi abad ke-21.

“Kami ingin pendidikan di SMAN 1 Montong menjadi jembatan yang mempersiapkan siswa menghadapi kenyataan hidup. Tidak semua siswa harus kuliah, tetapi mereka harus siap mandiri dan bermanfaat bagi masyarakat,” ucap Evi Aviyah.

Kerja sama dengan Disnakerin Tuban menjadi momentum penting bagi SMAN 1 Montong untuk memperkuat peran sekolah dalam mendukung kebijakan pemerintah terkait penggalian kompetensi yang dibutuhkan pasar kerja ke depan (link and match) antara pendidikan dan dunia kerja. Melalui kolaborasi ini, diharapkan terbangun ekosistem pendidikan yang relevan, adaptif, dan berpihak pada kebutuhan masa depan siswa.

“Dengan langkah visioner ini, SMAN 1 Montong kembali membuktikan diri sebagai sekolah yang tidak hanya mengajar, tetapi juga menyiapkan generasi muda Tuban yang siap berkontribusi bagi pembangunan daerah dan kemajuan Jawa Timur”, pungkas Evi Aviyah. (yeni dh/hei)

comments powered by Disqus