Foto : Dialog kerukunan antarumat beragama di lingkungan Kelurahan Kingking, Tuban. (chusnul)

Jaring Aspirasi, Dialog Bersama di "Desa Sadar Kerukunan"

Tubankab - Dalam rangka menjaring aspirasi kerukunan umat beragama dari daerah se Jawa Timur, tim FKUB Jatim berdialog dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama di 'Desa Sadar Kerukunan", Kelurahan Kingking, Kecamatan Tuban, Rabu (28/08). 

Ketua Tim FKUB Jatim, Drs. Hamid Syarif, M.Ag, selaku wakil ketua FKUB Jawa Timur mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan usai rapat sinkronisasi dan fasilitasi toleransi kerukunan umat beragama se wilker Bakorwil Bojonegoro kemarin.

"Kami selama ini disuguhi wacana, sehingga ingin melihat dan meneliti secara langsung kenapa suatu daerah rukun damai padahal pemeluk agamanya majemuk. Agama di Indonesia adalah migran atau pendatang semua. Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan lain-lain tentu berbeda dengan negara asalnya. Adanya Islam di Indonesia, Kristen di Indonesia, bukan Islam Indonesia, Katolik di Vatikan berbeda dengan Katolik di Indonesia," ujarnya.

Ketua FKUB Tuban KH. Masduqi, NS dalam sambutannya mengatakan bahwa masyarakat Kelurahan Kingking sudah sangat lama menjalin kerukunan dengan sesama pemeluk agama.

"Tanah yang dipakai bangunan masjid Besar Baiturrohim Kingking adalah hasil pemberian dari Gereja Bethel Kingking ini, makanya berada dalam satu kawasan bahkan satu tembok bersebelahan, kemudian tanah yang ditempati KUA Tuban, dulunya adalah tempat pembantaian babi. Ini menunjukkan bahwa kerukunan umat beragama sudah terjalin sejak lama," ujar mantan Kasubag TU Kemenag ini.

Sedangkan ketua Kesbangpol Tuban, Didik Purwanto, S. Pd, MM dalam kesempatan yang sama mengatakan kalau ada ketidakcocokan antarumat beragama mohon untuk segera cegah diri.

"Kita tidak bisa steril dari paham. Kalau ada keributan tolong jangan main hakim sendiri, tapi diselesaikan secara hukum lewat aparat terkait," terang mantan Camat Tambakboyo itu.

Sementara itu Kepala Kankemenag Tuban, Drs. Sahid, MM, usai acara mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan ini. 

"Tim FKUB Jawa Timur banyak memberikan pencerahan dan solusi kepada kita bagaimana cara menyampaikan kepada umat, terkait pentingnya kerukunan antar dan intern umat beragama, kegiatan ini tidak hanya berhenti sampai di sini saja, tetapi harus ada tindak lanjut yang sasarannya tidak hanya menyangkut pengurus FKUB, melainkan dikembangkan kepada pemuda lintas agama," jelasnya.

Lebih lanjut pria asli Gresik ini menuturkan salah satu kendala kegiatan dialog, yaitu dana. 

"Kalau kita mengadakan kegiatan sebatas anggaran APBD atau Dipa saat ini, maka akan menjadi kendala, karena bantuan yang kita terima itu sangat terbatas sehingga perlu kita kembangkan utamanya kepada Pemda agar memberikan bantuan lebih besar lagi. Kerukunan umat beragama ini merupakan program unggulan bersama dan mendapatkan apresiasi yang besar, baik dari pimpinan tertinggi di Jakarta," paparnya.

Menurut pria humanis ini, dialog para pemimpin agama akan memberikan ketenangan kepada umatnya supaya tidak terjadi gejolak yang nantinya akan merugikan kita bersama.

Sekadar informasi, Kelurahan Kingking, Kecamatan Tuban, ditetapkan sebagai Desa Sadar Kerukunan melalui survei yang dilakukan tim khusus dari Kementerian Agama, telah memenuhi persyaratan dan mendapatkan bantuan sebesar Rp  32.500.000.

Acara ini selain dihadiri tim FKUB Jatim, juga Kepala Kemenag Tuban, Kepala Kesbangpol, Pengurus FKUB Tuban, Forkopimca, tokoh masyarakat dan agama setempat. (chusnul huda/hei)

comments powered by Disqus