Foto : Pembahasan perencanaan Lomba Profil Desa dalam rangka pelaksanaan BBGRM di Dispesmas dan KB Tuban. (tauviq)

Jelang BBGRM, Dispemas dan KB Bahas Lomba Profil Desa

Tubankab - Sebanyak 20 Kasi Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) masing-masing kecamatan, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Pelaksanaan Bulan Bakti Gotong Royong Mayarakat (BBGRM) yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, (Dispemas) dan Keluarga Berencana (KB) Kabupaten Tuban di kantor setempat, Senin (08/10).

Kepala Bidang Pemberdayaan Lembaga Masyarakat pada Dispemas dan KB Tuban Rarin Suryani, menjelaskan salah satu tujuan diadakannya rakor ini adalah untuk membahas terkait perencanaan lomba profil desa, di mana masing-masing kecamatan tersebut, nantinya diminta untuk segera mengirimkan perwakilan desa unggulan untuk mengikuti lomba profil desa dalam BBGRM yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini.

Nantinya, disampaikan Rarin, masing-masing kecamatan akan mengirimkan desa yang diunggulkan, untuk dinilai secara adiministrasi. Selanjutnya, lanjut Rarin, setelah penilaian administrasi tersebut dilaksanakan, dari 20 desa yang diajukan tersebut akan mengerucut menjadi enam desa. Ia juga menyampaikan beberapa indikator penilaian, seperti kemasyarakatan, ekonomi, sosial, budaya, agama dan lingkungan.

Rarin menambahkan, setelah enam desa berhasil dijaring, nantinya keenam desa tersebut akan dilakukan peninjauan oleh tim penilai di lapangan. “Sehingga, nanti akan memunculkan tiga desa sebagai pemenang,” ujarnya.

Selain itu, dalam rapat tersebut, disampaikan Rarin juga akan membahas terkait melestarikan budaya gotong royong yang ada di masyarakat. Ia mencontohkan bahwa dahulu, banyak kerja bakti yang dilakukan masyarakat, seperti membangun rumah ibadah secara bersama-sama, dan siskamling. Pihaknya mengaku ingin menghidupkan kembali budaya tersebut, dengan menggerakkan partisipasi masyarakat melalui lembaga pemasyarakatan desa yang ada. “Jadi, lembaga kemasyarakatan merupakan wadah partisipasi masyarakat,” terangnya.

Dijelaskan Rarin, seharusnya kegiatan ini sudah dilaksanakan pada awal tahun, akan tetapi hal tersebut urung terwujud dikarenakan beberapa faktor, yakni salah satunya karena adanya Pilgub Jatim pada Juni silam. Sehingga, masih lanjutnya, surat edaran dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur belum sempat turun.

Pihaknya mengharapkan agar masing-masing kecamatan segera mengirimkan proposal desa yang diunggulkan. “Sehingga, segera dapat kita nilai secara administrasi,” jelasnya.

Ia juga berharap, agar budaya gotong royong yang sekarang dianggap sudah mulai luntur, dapat kembali seperti dulu lagi. “Melalui lembaga pemberdayaan masyarakat ini, partisipasi dan swadaya gotong royong masyarakat dapat dihidupkan kembali,” pungkasnya. (tauviqurrahman/hei).

comments powered by Disqus