Foto : Pengusaha parsel Lebaran saat menata parsel yang dipesan pembeli. (chusnul)

Jelang Lebaran, Pengusaha Parsel Banjir Pesanan

  • 13 April 2023 15:36
  • Heri S
  • Umum,
  • 828

Tubankab - Momen Ramadan sering kali dimanfaatkan masyarakat untuk membuka berbagai bisnis dadakan, salah satunya bisnis parsel Lebaran.

Hal itu seperti yang dilakukan Arie Siska Herviyanti, salah satu ibu rumah tangga asal Kelurahan Doromukti, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban.

Ia menceritakan, awal mula dirinya memulai bisnis parsel saat 5 tahun lalu membuatkan parsel kado ulang tahun untuk teman anaknya. Dari situ kemudian ada temannya yang tahu bahwa parsel tersebut adalah buatannya.

"Karena mungkin bagus dan unik bentuknya, teman saya bilang kok bagus. Ya dari situ awalnya buat bisnis parsel ini, kemudian teman-teman pesan ke saya, dan akhirnya keterusan hingga sekarang," cerita ibu 2 orang anak ini saat ditemui di rumahnya, Kamis (13/04).

Masih kata Siska, selama Ramadan ini pesanan parsel di tempatnya menembus hingga 500 parsel dengan berbagai ukuran dan harga.

"Kalau per hari rata-rata 20 parsel, Ramadan seperti tahun lalu sekitar 500 parsel. Tapi tahun ini sepertinya bisa lebih," timpal perempuan 39 tahun itu.

Untuk harganya, ia mengaku mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 1 juta tergantung permintaan customer. Misal mau pesan isi kue dan minuman saja atau sembako tergantung request. Jadi customer dapat menentukan sendiri keinginannya seperti apa.

"Untuk pemesanan sekitar Tuban, Bojonegoro, Surabaya, tapi pemesan ada yang dari Jakarta, Kalimantan. Itu biasanya untuk diantarkan ke saudaranya yang di Tuban," imbuh Siska.

Selain perorangan, owner Chiz Parcel itu mengungkapkan biasanya dirinya juga menerima pesanan dari instansi atau perusahaaan.

"Kalau perusahaan atau instansi biasanya sekali pesan 100 parsel," timpal dia.

Untuk mengerjakan pesanan parsel tersebut, dirinya mengaku mengerjakan sendiri. Namun jika orderan banyak seperti saat jelang Lebaran ini, ia merekrut karyawan freeline untuk membantunya.

Ditanya terkait tingkat kesulitan membuat parsel, dia berujar untuk snack tidak ada kesulitan, namun yang barang pecah belah, seperti toples dan piring yang paling mahal dan sulit. Karena risiko pecah atau rusak saat pengiriman.

"Karena harus menyusun sedemikian rupa agar menarik dan bagus. Itu seni menyusun parsel yang harus dipahami," tuturnya.

Jika pada hari biasa selain Ramadan, ia menerima pesanan 3 hingga 5 parsel, namun untuk Ramadan bisa 4 atau 5 kali lipat.

"Omzetnya lebih dari Rp 50 juta selama Ramadan ini," akunya.

Selain parsel, jika hari-hari biasa ia juga menerima pesanan hampers ulang tahun, buket yang dikerjakan di rumah. (chusnul huda/hei)

comments powered by Disqus