Kabupaten Tuban Targetkan 100 Persen ODF Tuntas 2024
- 17 October 2022 14:30
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 1331
Tubankab - Pemerintah Kabupaten Tuban menargetkan 100 persen Open Defecation Free (ODF) atau bebas buang air besar sembarangan untuk mendukung kabupaten sehat.
Data yang berhasil dihimpun dari Dinkes P2KB Tuban menyebutkan, pada 2021 ada 94 desa ODF dari 328 desa. Pada 2022 target penambahan mencapai 85 desa sehingga mencapai 179 desa (54,5 persen). Pada 2023 ada target 89 desa sehingga mencapai 268 desa ODF (81,7 persen). Dan target yang terakhir pada 2024 ada tambahan 60 desa, sehingga total 328 desa dan kelurahan se-Kabupaten Tuban bisa tuntas 100 persen pada 2024.
“Saat ini ODF per September 2022 sudah mencapai 149 desa dari 328 desa dan kelurahan se-Kabupaten Tuban. Jadi sudah meningkat cukup banyak dibanding tahun sebelumnya,’’ sebut Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinkes P2KB Tuban Ratna Sari saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (17/10).
Saat ini Pemkab Tuban, kata Ratna, sangat fokus dengan pencapaian desa ODF, di antaranya adanya bantuan stimulan bahan pembuatan jamban yang saat ini telah proses.
"Ada 511 KK yang akan memperoleh bantuan jamban, anggarannya bersumber dari pajak rokok, cukai rokok dan APBD," timpalnya.
Adapun upaya yang telah dilakukan pihaknya, antara lain pendataan jamban dari setiap rumah yang ada di Kabupaten Tuban. Hal itu untuk mengetahui berapa rumah yang belum memiliki jamban.
"Itu yang menjadi acuan untuk mendapat bantuan dari APBD maupun CSR pihak ketiga," terang Ratna.
Selain itu, tambahnya, yaitu pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang dilakukan oleh Puskesmas. Itu adalah upaya mengajak masyarakat agar tidak Buang Air Besar Sembarangan(BABS).
"Dengan memberikan edukasi bahwa BABS itu bisa mencemari makanan, dihinggapi lalat yang membawa penyakit yang bisa menyebabkan diare atau lainnya," tandasnya.
Kemudian, Dinkes juga telah melakukan higiene sanitasi kepada lingkungan masyarakat. Hal itu dilakukan oleh tim PKK, kader posyandu dan adanya keikutsertaan Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas desa.
"Kita juga telah lakukan monitoring dan verifikasi pascapemicuan. Harapannya masyarakat bisa tergerak untuk membangun jamban, sehingga ada komitmen terbangun," harapnya.
Selanjutnya, sambung Ratna desa-desa yang punya komitmen menjadi desa ODF akan bersinergi dan koordinasi dengan Puskesmas setempat demi membangun komitmen.
"Setelah itu, tim Dinkes dan Puskesmas akan melakukan verifikasi dan peninjauan langsung untuk memastikan layak atau tidak menjadi desa ODF," sambung Ratna.
Dan yang terakhir, Dinkes melakukan sinkronisasi dan MoU bersama perguruan tinggi guna membantu mewujudkan bantuan jamban 511 KK.
Pihaknya berharap, agar masyarakat Kabupaten Tuban tidak lagi BABS. Kalau pun tidak punya jamban, masyarakat bisa sharing atau numpang ke tetangga dan memanfaatkan fasilitas yang telah dibangun oleh pemerintah. (chusnul huda/hei)