Kasus DBD di Tuban Meningkat, Dinkes P2KB Ajak Masyarakat Terapkan PSN 3 M Plus
- 01 April 2024 15:27
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 328
Tubankab – Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Tuban alami peningkatan, selama tiga bulan terakhir, mulai dari awal Januari hingga 31 Maret lalu, pihak Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban catat sebanyak 277 kasus DBD dengan 2 kasus di antaranya meninggal dunia.
Berdasarkan data tersebut, Kepala Dinkes P2KB Tuban, Esti Surahmi, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Syahrul Afifa Ratna Sari turut mengimbau masyarakat tetap waspada.
“Kami (Dinkes P2KB Tuban, red) imbau masyarakat untuk turut melakukan upaya pencegahan dan pengendalian dengue sebelum masa penularan,” ujarnya kepada reporter Diskominfo SP Tuban, Senin (01/04).
Dijelaskan dia, upaya pencegahan tersebut dapat dilakukan masyarakat melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan 3M-Plus. Sebagaimana diketahui secara umum, 3M ini mencakup tindakan menguras tempat-tempat yang dapat menampung air, menutup rapat wadah penampungan air, serta memanfaatkan atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk penyebab demam berdarah.
Selain 3M tersebut, Ratna menambahkan, terdapat juga elemen ‘plus’, yakni masyarakat bisa menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, menggunakan anti nyamuk baik dalam bentuk semprot atau oles (lotion), menanam tanaman pengusir nyamuk, dan menghindari kebiasaan menggantung pakaian di rumah.
“Juga dengan menggalakkan juru pemantau jentik (Jumantik) dan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik sebagai upaya pencegahan DBD,” terangnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, melalui Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J), pihaknya berharap adanya partisipasi aktif masyarakat dalam rangka optimalisasi pembudayaan PSN 3M Plus sebagai langkah pencegahan dan pengendalian DBD. Program ini mengamanatkan setiap rumah tangga untuk menunjuk seorang Jumantik yang bertanggungjawab atas pemantauan jentik dan penerapan PSN 3M Plus secara rutin.
“Minimal, dua kali seminggu di lingkungan rumah mereka,” tandasnya. (yavid rahmat perwita/hei)