Lomba Pidato Bahasa Jawa, Bupati : Wujud Komitmen Pemkab Lestarikan Budaya
- 19 March 2022 17:28
- Heri S
- Kegiatan Bupati dan Wakil Bupati,
- 1573
Tubankab - Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky membuka Lomba Pidato Bahasa Jawa yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban bekerjasama dengan Gerakan Tuban Menulis, Sabtu (19/03).
Dalam kesempatan tersebut, Mas Lindra menyampaikan jika Lomba Pidato Bahasa Jawa tersebut digelar sebagai langkah untuk membumikan dan membiasakan berbahasa Jawa, utamanya kromo alus atau inggil.
Selain itu, juga sebagai bentuk kongkrit Pemkab Tuban dalam fokus pelestarian budaya. Di samping itu, membiasakan diri menggunakan Bahasa Jawa juga mengajarkan anak-anak beretika. “Dengan berbahasa Jawa halus, pasti tata kramanya juga terpengaruh, unggah ungguhnya juga akan terpengaruh,” tutur Mas Lindra.
Ke depan, kataMas Lindra, pengembangan budaya utamanya Bahasa Jawa akan dikembangkan kembali dengan menggelar giat budaya di semua tempat.
Dalam upaya Pemkab Tuban untuk membumikan kembali bahasa jawa, juga telah diundangkan Peraturan Bupati yang berisi kewajiban berbahasa Jawa di Hari Rabu Minggu kedua di seluruh instansi, lingkungan pendidikan, kesehatan, dan masyarakat umum. Sehingga, menurut Mas Bupati, Pemkab akan memiliki pondasi yang kuat untuk membangun budaya.
“Saya akui, sudah jarang generasi seumur saya, bahkan lebih tua lagi sudah asing menggunakan Bahasa Jawa halus di kehidupan sehari- hari,” ucap Mas Bupati. Untuk itu, aturan tersebut akan selalu dievaluasi agar efektif berjalan.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Joko Priyono mengatakan, generasi sekarang sudah asing dengan Bahasa Jawa, terutama kromo inggil.
Dengan perkembangan peradaban yang terjadi saat ini, terjadi pergeseran cara asuh orang tua yang tidak lagi mengajari anak menggunakan Bahasa Jawa halus, baik di kota maupun di desa.
“Acara ini menjadi salah satu cara untuk memulai kembali membiasakan berbahasa Jawa di Kabupaten Tuban,” ungkap Joko.
Diketahui pula, aturan berbahasa Jawa juga telah diberlakukan di sekolah, yaitu setiap Hari Rabu.
Adapun 40 peserta dari perwakilan SMP, baik negeri mapun swasta mengikuti lomba Bahasa Jawa tersebut. Nantinya, semua pidato dari para peserta akan dibukukan, dan di-display di Perpustakaan Daerah. (nurul jamilah/hei)