LPPL Harus Kuatkan Inovasi Untuk Jaring Pendengar Muda Lewat Konten Lokal yang Kekinian
- 18 October 2022 18:04
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 781
Tubankab - Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Persatuan Radio TV Publik Daerah Seluruh Indonesia (Persada ID) tahun 2022 resmi dibuka oleh Ketua Umum Indonesia Persada ID, Ganjar Pranowo di Hotel Griya Husada Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (18/10).
Hadir dalam acara tersebut, Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri Prasetyanto Putro, Ketua Harian Indonesia Persada.id Syaifudin Ahmad, Direktur Utama RRI Hendrasmo, Direktur Pengelolaan Media Dirjen IKP Kemenkominfo Nursodik Gunaryo, Kepala Dinas Kominfo Provinsi, Kota dan Kabupaten se-Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar menyampaikan tentang peranan penting LPPL sebagai sarana informasi bagi masyarakat hingga ke pelosok daerah. Untuk itu, perlu adanya inovasi yang bisa menjaring pendengar baru, terutama kalangan muda. Sebagai LPPL, diharapkan konten kelokalan bisa dibawakan dengan cara lebih kekinian.
“Gimana caranya kita bisa menjaring pendengar muda? Ya ikuti apa yang mereka suka, dengan penyampaian ala mereka, namun tidak meningalkan kelokalan,” ucap Ganjar.
Ganjar juga menekankan, tentang empat hal yang perlu diperhatikan oleh LPPL saat ini, yaitu organisasi, kelembagaan, sumber daya manusia, serta pengembangan inovasi siaran. Ia mengajak seluruh LPPL untuk berkomitmen menyediakan konten siaran yang inspiratif, inovatif, serta memberi semangat optimisme demi kemajuan bangsa. Untuk itu, perlu penguatan SDM yang terlatih, dengan memanfaatkan digitalisasi yang diimbangi dengan managerial yang baik agar LPPL tidak tenggelam dalam arus kemajuan digitalisasi.
“LPPL harus update dan upgrade di semua lini. Managerial juga ditingkatkan, apalagi marketing-nya, dan yang paling penting manfaatkan kemajuan teknologi saat ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ganjar berharap, Mukernas kali ini akan bisa merumuskan apa yang bisa membawa kemajuan bagi LPPL.
Sementara itu, Ketua Harian Indonesia Persada.id Syaifudin Ahmad mengatakan, meski LPPL milik Pemda, harus tetap memperhatikan kualitas siaran yang kekinian. Ini penting, agar LPPL tidak semakin ditinggalkan oleh pendengar muda. LPPL tidak boleh di zona nyaman, tetapi harus selalu memberikan konten kreatif, inovatif, yang dapat menimbulkan kompetisi antar-LPPL.
“Dengan bersaing menjadi yang terbaik, akan bisa mendorong kemajuan dari LPPL itu sendiri, jadi meski punya Pemda, kita harus berani berinovasi,” tegasnya.
Di kesempatan yang sama, Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri Prasetyanto Putro menyebutkan, informasi adalah urusan wajib non-pelayanan dasar. Untuk itu, LPPL diharapkan bisa menjadi filter di tengah banyak berita hoaks yang ada. “Mari bersinergi, pemerintah, LPP, LPPL, semua elemen bersama menangkal berita hoaks,” seru Prasetyanto.
Ia melanjutkan, mewujudkan Indonesia berdaulat, maju mandiri dan sejahtera adalah visi dari Persiden Joko Widodo. Oleh karena itu, perlu langkah kongkrit bersama untuk mewujudkannya.” Harus bergotongroyong berbagai pihak, jadi mari kita bersama memberikan ketahanan informasi dengan menyajikan berita yang menginspirasi, pemersatu, dan penuh optimise,” pungkasnya. (nurul jamilah/hei)