Marak Aksi Penipuan Keuangan, ASN Pemkab Tuban Dibekali Literasi dan Inklusi Keuangan serta Antisipasi Scam
- 29 October 2025 15:29
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 48
Tubankab - Dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan serta mengantisipasi maraknya aksi penipuan keuangan di lingkungan aparatur, Pemkab Tuban melalui Bagian Perekonomian, Sumber Daya Alam dan Administrasi Pembangunan menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Literasi dan Inklusi Keuangan serta Pencegahan Scam bagi ASN di Lingkungan Pemkab Tuban di Ruang Rapat Dandang Watjono, Lantai 1 Setda Tuban, Rabu (29/10).
Pada kesempatan tersebut, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Tuban, Drs. Agus Wijaya, M.A.P, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi langkah nyata Pemkab Tuban untuk meningkatkan pemahaman aparatur terhadap pengelolaan keuangan yang sehat dan aman.
Ia menekankan pentingnya kewaspadaan ASN terhadap berbagai modus penipuan keuangan digital yang semakin beragam. “ASN harus menjadi contoh dalam pengelolaan keuangan yang cerdas dan berhati-hati, agar terhindar dari praktik investasi ilegal maupun scam yang dapat merugikan pribadi dan instansi,” ujarnya.
Kegiatan itu juga diikuti oleh ASN dari berbagai perangkat daerah bersama perwakilan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Tuban. Kehadiran mereka mencerminkan komitmen bersama dalam meningkatkan pemahaman keuangan di kalangan aparatur.
Sebagai narasumber, Indrawan Nugroho Utomo dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memaparkan materi bertajuk “Waspada Investasi Ilegal dan Perlindungan Konsumen di Sektor Jasa Keuangan.” Sementara itu, Titi Handari Djoar, Pimpinan Bank Jatim Cabang Tuban, membawakan materi “Tindakan Preventif Terkait Transaksi Terindikasi Penipuan".
Lebih lanjut, kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran ASN dalam mengenali risiko keuangan digital serta memperkuat perlindungan konsumen di sektor jasa keuangan. Melalui sinergi antara Pemkab Tuban, OJK, dan Bank Jatim, pemerintah daerah berkomitmen menciptakan aparatur yang melek finansial, waspada terhadap scam, serta mampu menjadi pelopor literasi keuangan di lingkungan kerja masing-masing. (yavid rp/hei)










