MENGEMBALIKAN ESTETIKA BUDAYA DAN SEJARAH PANTAI BOOM
- 19 February 2016 09:59
- Yolency
- Umum,
- 2244
Tubankab - Terus terkikisnya (sebelum direhab), Pantai Boom di perairan Laut Jawa yang terbentang di sisi utara Kota Tuban, telah menghilangkan estetika budaya dan kerinduan pesona alam yang melambai nyiurnya dari kejauhan. Potongan kenangan akan tempat itu, seperti ikut terkikis keganasan ombaknya. Kini Pemkab Tuban telah menyulap Pantai Boom, jadi sebuah tempat wisata menawan.
Memang, histori di Pantai Boom tak akan pernah kembali. Tapi, paling tidak ada cara untuk menelusuri jejak kenangan yang telah lama hilang di sana. Pemkab Tuban mewujudkan impian banyak orang tentang Pantai Boom, setelah PT. Pelindo III menyerahkan kewenangan pengelolaan pantai yang pernah jadi bandar dagang besar di era sebelum kemerdekaan dan masuknya tentara Jengis Khan ke Tanah Jawa, kepada pemerintah daerah setempat.
Pantai Boom bagi orang Tuban adalah sebuah sejarah dan kebanggaan yang tak bisa hilang begitu saja. Saat Bulan Ramadan tiba, sehabis makan sahur, atau di saat-saat bulan sedang purnama, banyak pengunjung berjejalan di sepanjang jalan yang menjorok ke laut itu. Ada yang sekadar duduk sambil melihat bulan, atau para remaja yang memanfaatkan momen itu untuk saling curhat dengan belahan hatinya. Nun jauh di perairan sebelah utara, sesekali nelayan melintas dengan perahu dan hasil tangkapannya.
Seperti Tanjung Kodok di Lamongan misalnya, pantai yang dulu hanya sebuah tempat yang sunyi dan gersang berubah menjadi tempat wisata spektakuler, berkat sentuhan tangan dingin Bupati Lamongan.
Mengaca pada sukses yang dicapai Tanjung Kodok yang kini lebih dikenal dengan nama Wisata Bahari Lamongan (WBL).Pantai Boom sangat berpotensi untuk terus dikembangkan, sekaligus menggairahkan sektor pariwisata di kota berjuluk seribu goa ini.
Salah satu orang yang paling kehilangan atas tergerusnya estetika Pantai Boom adalah Yon Koeswoyo, salah seorang personil legendaris band Koes Plus yang masih tersisa hingga kini. Dulu, di tahun-tahun 1970-an, ketika pulang ke Tuban dia dan personil Koes Plus lainnya, pasti menyempatkan diri datang ke Pantai Boom.
“Kami punya banyak kenangan di sana,” tutur Yon, ketika berkesempatan datang kembali ke Tuban, kala itu.
Bahkan, lanjut Yon, salah satu hits Koes Plus berjudul “Kolam Susu” diilhami dari Pantai Boom. “Waktu itu pagi hari. Saya, Mas Tony, Yok dan Mury jalan-jalan ke sana. Tiba-tiba muncul ide dan lahirlah “Kolam Susu” yang diciptakan sekaligus dinyanyikan Yok sendiri,” kenang Yon. (wan/hei)