MERIAHKAN HUT RI, GELAR KOLABORASI DUA DALANG
- 23 August 2017 13:10
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 476
Tubankab - Pergelaran budaya yang dilaksanakan sejak 20 hingga 22 Agustus 2017 di Alun-alun Tuban, selain memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-72, juga sebagai pembinaan serta hiburan dan apresiasi kepada masyarakat dari pemerintah.
“Pada 20 Agustus ada aneka tari dan ludruk, kemudian disusul campursari di hari berikutnya, dan 22 pentas seni pelajar. Jadi, kita 3 hari full tari-tarian tersaji di sana,” tandas Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Sunaryo kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (23/08).
Selain pertunjukan ludruk dan tari, pada 26 Agustus mendatang akan diadakan juga pergelaran wayang kulit. Menurutnya, pergelaran wayang kulit yang akan disajikan berbeda dengan pergelaran wayang kulit pada umumnya. Pasalnya, pada pergelaran nanti akan dilakukan kolaborasi antara dua dalang. Mereka, sambung Naryo sapaan akrab Sunaryo, akan melakukan pertunjukan dalam satu kelir.
“Kita mau tunjukkan pada masyarakat kalau Tuban juga punya dalang lokal dan berprestasi,” ujarnya.
Kolaborasi antara dua dalang bukan hal baru bagi Tuban, lantaran dulu pernah diadakan juga acara semacam ini. Namun, kali ini akan berbeda dan menarik, karena dua dalang akan bermain bersama dalam satu pakeliran, serta semua personelnya merupakan “produk” asli Tuban.
Sampai dengan saat ini, menurut Naryo, persiapan pergelaran wayang sudah 80 persen, tinggal finishing dan menunggu hari H saja. “Persiapan tinggal hari ini, tinggal pentas saja, dan kita sudah pantau persiapannya, sudah sangat matang,” imbuh Naryo.
Selain sebagai hiburan bagi masyarakat dalam memeriahkan hari kemerdekaan, alasan di balik seluruh personel adalah asli Tuban tak lain untuk memberdayakan potensi dari masyarakat Tuban, khususnya yang berkecimpung di dunia seni. “Kita ingin tunjukan ini lho Tuban. Tuban bisa semacam ini. Jadi kita tidak selalu ngundang dari luar, wong kita punya potensi sendiri kok,” terang Naryo.
Naryo juga mengungkapkan, Tuban sudah sering meraih penghargaan dalam festival yang diadakan oleh provinsi, tak terkecuali dalang asal Jatirogo yang nanti akan pentas merupakan dalang terbaik Jawa Timur. “Kita sudah pernah meraih penghargaan di provinsi dan tampil di nasional mewakili Jawa Timur, kalau masyarakat Tuban sendiri tidak tahu kan ya saru, maka dari itu kita gelar di tempat umum, seperti alun-alun,” terangnya.
Masih menurut Naryo, dengan adanya kemajuan teknologi saat ini bukan menjadi penghalang bagi pembinaan untuk melestarikan budaya dan seni, sebab, dengan adanya teknologi maka media promosi semakin mudah, serta masyarkat lebih cepat memperoleh informasi.
“Dengan teknologi yang ada, kita merasa terbantu dalam promosi, misalnya saja kita bisa langsung upload ke youtube semua kegiatan yang kita bina dan laksanakan,” pungkas Naryo. (nanang wibowo/hei)