Meski Terasa Hingga Semarang dan Yogyakarta, Gempa di Tuban Tidak Berpotensi Tsunami
- 22 March 2024 13:18
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 4432
Tubankab - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan terjadinya gempa bumi dengan kekuatan Magnitudo 6 pada Jumat (22/03), sekitar pukul 11:22 WIB.
Episentrum gempa tersebut terletak di koordinat 5.74 lintang selatan dan 112.32 bujur timur, dengan kedalaman 10 kilometer. Sekitar 132 kilometer di sebelah timur laut Tuban.
Kepala Stasiun Metreologi BMKG Tuban, Zem Irianto Padma menginformasikan, gempa yang terjadi tersebut tidak berpotensi menimbulkan gelombang Tsunami. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
Namun demikian, lanjut Zem, setelah gempa pertama, pihaknya mencatat terjadi dua kali gempa susulan pertama terjadi pada pukul 11.35.14 dengan kekuatan 4,4 skala richter di kedalaman 5 km dan disusul gempa kedua pada pukul 11.56.24 dengan kekuatan Magnitudo 3.3 di kedalaman 10 km. Titik episentrum hampir sama dengan gempa pertama.
Kekuatan gempa susulan yang terjadi tidak terlalu menimbulkan efek getaran yang dirasakan hampir semua masyarakat seperti gempa pertama. Karena, biasanya kekuatan gempa susulan akan semakin mengecil.
Pun begitu, Zem meminta masyarakat tetap waspada, karena kemungkinan terjadi gempa susulan masih memungkinkan terjadi.
Diinformasikan pula jika gempa pertama yang terjadi terasa hingga di beberapa wilayah Jatim dan Jateng. Seperti Bawean, Jepara, Tuban, Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, Kudus, Blora, Pekalongan, Nganjuk, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Sidoarjo, Madiun, Pasuruan, Malang, Semarang, dan Yogyakarta.
Zem menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di laut Jawa. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser.
Zem mengimbau, kepada masyarakat tetap tenang dan menjauh dari bangunan yang rapuh apabila terasa getaran gempa. Selain itu, tetap memantau update informasi dari BMKG seputar gempa.
Selain itu, masyarakat juga diimbau tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, atau pun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah. (achmad choirudin/hei)