PELANTIKAN PEJABAT STRUKTURAL, BUPATI : ‘JABATAN ITU SEPERTI KENDARAAN’
- 24 August 2017 12:48
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 443
Tubankab - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban menggelar acara Pengambilan Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pelantikan Pejabat Struktural di lingkup PemkabTuban yang berlangsung di Pendopo Krido Manunggal Tuban, Kamis (24/08).
Kegiatan ini merupakan bagian dari dinamika organisasi dalam rangka upaya penyegaran dan percepatan regenerasi, khususnya bagi para pejabat yang akan memasuki masa purna tugas. Selain itu, kegiatan tersebut diselenggarakan dalam upaya mengisi jabatan struktural yang lowong atau relokasi.
Acara pelantikan pejabat eselon II, III dan IV ini dipimpin langsung oleh Bupati Tuban K.H. Fathul Huda dengan diikuti seluruh pejabat. Dalam sambutannya, Bupati Tuban K.H. Fathul Huda mengatakan, mutasi ini tujuannya tidak lain adalah untuk penyegaran dan mengisi tempat-tempat strategis yang masih kosong atau belum ada yang menempatinya.
“Jabatan itu seperti kendaraan, untuk bisa berjalan dibutuhkan driver. Kalau drivernya bagus sudah barang tentu jalannya juga bagus, begitupun sebaliknya,” ujar Huda.
Selain mengumpakan posisi jabatan seperti kendaraan, Huda juga mengungkapkan beberapa tantangan yang akan dihadapi oleh pejabat baru. Untuk Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag), sambungnya, UMKM merupakan salah satu usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja, sehingga perlu diadakan inovasi.
Tak hanya koperindag, bupati dua periode ini juga menuturkan, untuk dinas baru, Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) juga tak luput dari tantangan, lantaran sampai 2017 di Tuban masih terdapat sekitar 78 ribu rumah tak layak huni serta beberapa perumahan kumuh.
Selain itu, tantangan lain bagi dinas yang akan dipimpin oleh Drs. Sudarmaji ini juga menghadapi tantangan terkait sarana lingkungan, khususnya tentang penanganan sampah yang akhir-akhir ini menjadi kasus.
“Ini harus kita atasi, agar bisa mendapat penghargaan adipura yang paling tinggi, sebab baru dua kota di Jawa Timur yang memperolehnya, yakni Kabupaten Jombang dan Kota Surabaya. Rumah sakit juga demikian, saat ini kita butuh sarana dan prasarana yang memadai, demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” kata Huda panjang lebar.
Selain mengungkapkan beberapa tantangan, suami dari Qodriyah ini juga mengimbau agar seluruh pejabat yang dimutasi, maupun promosi untuk segera beradaptasi. Untuk camat yang manjadi kabag, sambungnya, harus segera menindaklanjuti program dari kabag lama, sehingga program-program yang direncanakan ke depannya dapat tepat sasaran. “Kalau tidak tepat sasaran, maka efektivitas pembangunan tidak akan tercapai,” imbuh Huda.
Bupati yang juga seorang ulama ini juga memberikan motivasi kepada seluruh pejabat yang hadir pada saat pelantikan. Menurutnya, semua pejabat harus tetap optimis mampu melaksanakan tugas dan membuat inovasi, tidak boleh pesimis karena inteIlegence quotient (IQ) kurang bagus. Sebab, terang Huda, penelitian membuktikan, mereka yang menjadi inovator besar, pada dasarnya memiliki IQ yang biasa-biasa saja, namun karena kemauan yang besarlah yang membuat mereka mampu.
Masih menurut pria 63 tahun ini, seluruh pejabat diharapkan mampu meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. Bukan tanpa alasan, Huda mengatakan demikian, karena saat sekarang 50 persen masyarakat berada di taraf ekonomi yang menengah ke atas. Sehingga, karakternya pun berbeda dengan mereka yang bertaraf ekonomi menengah ke bawah.
“Mereka yang menegah ke atas cenderung ingin semuanya serba instan,” pungkas Huda. (nanang wibowo/hei).