PERESMIAN KANTOR BPBD, BUPATI : “KALAU ADA PANGGILAN HARUS DATANG”

Tubankab - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban resmi pindah kantor. Kantor yang terletak di Jalan DR. Wahidin Sudirohusodo tersebut diresmikan langsung oleh Bupati Tuban H. Fathul Huda, Jumat (12/01).

Selain meresmikan gedung baru BPBD Tuban, bupati dua periode tersebut juga menandantangani 5 prasasti lainnya, antara lain, Pos Penanggulangan Bencana BPBD Kabupaten Tuban, Jembatan Weden, Kecamatan Bangilan, Gedung SDN Semanding 1, Gedung Sentral Niaga Garam, Kecamatan Palang, Menara Rukyatul Hilal, Desa Banyuurip, Kecamatan Senori, dan prasasti Sarana dan Prasarana Penunjang Destinasi Wisata Tuban (DWT) Bektiharjo, Kecamatan Semanding.

Dalam sambutannya pada acara tersebut, orang nomor 1 di Tuban ini menyampaikan, kendati BPBD merupakan organisasi perangkat daerah (OPD) yang tergolong baru, Huda meminta agar memperhatikan bencana secara khusus.

Masih menurut bupati yang juga seorang ulama ini, segala macam bencana pasti memiliki hikmah tersendiri, lantaran bencana terbagi atas dua, yakni bariyah dan mifhnah. Bariyah, jelasnya, adalah bencana yang sifatnya hukuman karena kekurangajaran manusia.

“Jika tak ada bariyah, maka orang-orang yang merusak hutan itu akan terus begitu,” lontar Huda.

Sedangkan mifhnah adalah bencana yang bersifat ujian bagi umat manusia, Di mana, terang Huda, apabila mereka mampu sabar dan lolos dari ujian tersebut, maka kualitas manusia akan meningkat ke level berikutnya.

Kendati demikian, suami dari Qodriyah ini juga menegaskan, sabar dalam menghadapi bencana bukan berarti mempraktikkan sifat apatis, melainkan mempratikkan kesigapan dalam menghadapi bencana.

“Kalau ada bencana, langsung turun ke jalan, dan itulah yang namanya sabar. Assobru ala makarih. Jadi, sabar terhadap hal-hal yang tidak disenangi, bukan berarti harus bermalas-malasan. Kalau ada panggilan sewaktu-waktu harus datang,” ujar Huda.

Di akhir sambutannya, bupati asal Desa Talun, Kecamatan Montong, ini membeberkan untuk bisa menolak bencana, cara yang paling efektif, yakni dengan bersedekah. Huda mengkutip hadis nabi assodaqotu tata’ul balaq, yang artinya, sedekah menolak balak.

“Sedekah tidak harus dengan uang, namun juga dengan tenaga. Memberi pelayanan dan kinerja yang bagus pada masyarakat juga merupakan sedekah,” ungkapnya.

Sementara itu, ditemui pasca seremonial peresmian gedung baru BPBD, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Tuban Joko Ludiono, M.Si menyampaikan, dengan menempati kantor baru, diharapkan mampu menjadi semangat tersendiri bagi personel BPBD untuk tetap bekerja secara profesional.

“Saya terimaksih kepada teman-teman media yang selama ini sudah sangat membantu BPBD, mudah-mudahan kantor ini bisa menjadi sarana singgah bagi teman-teman media,” harap Joko.

Lebih jauh mantan Camat Grabagan ini juga mengungkapkan, dengan bergabungnya pemadam kebakaran (Damkar) dengan BPBD, maka akan menjalin hubungan yang sinergis dalam bekerja. Sebab, Damkar dan BPBD berada pada satu komando, dengan demikian penanganan akan lebih cepat dan tepat.

Joko juga mengungkapkan, lahan yang telah disiapkan seluas 5.000 meter persegi, namun BPBD baru menggunakan lahan seluas 504 meter persegi. Sehingga, sambungnya, sisa lahan tersebut akan digunakan sebagai pusat pendidikan dan pelatihan (Pusdiklat) BPBD, terkait simulasi maupun pengurangan risiko bencana.

“Jadi, kita nanti tidak lagi mengajak anak-anak sekolah itu di luar ruangan,” pungkas Joko.(nanang wibowo/hei)

comments powered by Disqus