Foto : Komunitas teater saat gelar kegiatan seni tahunan nginep budaya. (yavid)

Nginep Budaya 11 Tahun 2025, Ekspresi Seni di Tengah Kota Tuban

  • 27 July 2025 08:44
  • Heri S
  • Umum,
  • 97

Tubankab – Kegiatan seni tahunan Nginep Budaya 11 kembali digelar dengan semarak pada Sabtu hingga Minggu, 26–27 Juli 2025, mengusung tema "Merayakan Hari Masih Berkarya". Acara yang telah memasuki tahun ke-11 ini diikuti oleh enam komunitas teater, komunitas kesenian, serta masyarakat umum di wilayah Tuban, dengan total peserta mencapai 50 orang.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Nginep Budaya tahun ini dikemas dalam konsep camping budaya di tengah kota, tepatnya di halaman salah satu warung kopi, Kelurahan Latsari, Kabupaten Tuban. Konsep ini sengaja diusung oleh penyelenggara untuk menghadirkan suasana yang lebih intim dan reflektif, sekaligus mengakomodasi pembatasan jumlah peserta.

Ketua Yayasan Ruang Seni Pribumi, Siswandi, selaku penyelenggara menjelaskan bahwa keterbatasan ruang justru menjadi pemicu lahirnya konsep yang lebih dekat dengan masyarakat. "Tahun ini memang ada pembatasan peserta, dengan konsep camping di tengah kota. Hal ini kami lakukan untuk tetap menjaga kualitas interaksi antarpeserta dan memaksimalkan ruang yang tersedia," jelasnya, Minggu (26/7).

Lebih lanjut, Siswandi menekankan bahwa Nginep Budaya bukan sekadar ajang pertunjukan, melainkan ruang bersama untuk berproses, berekspresi, dan merefleksikan diri melalui seni. Menurutnya, regenerasi dunia kesenian di Tuban harus terus dijaga agar tetap hidup dan berkembang di tengah arus modernisasi.

“Harapannya, ekosistem kesenian terutama di Kabupaten Tuban tumbuh dan menandai bahwa regenerasi berkesenian di Tuban terjadi. Anak muda butuh wadah untuk berekspresi, membebaskan diri sejenak dari rutinitas, dan memberikan waktu untuk mengenal diri masing-masing,” ujarnya.

Selama dua hari pelaksanaan, para peserta mengikuti berbagai aktivitas seperti diskusi budaya, pentas teater, pertunjukan musik akustik, pembacaan puisi, hingga sesi refleksi malam. Interaksi hangat di bawah tenda, dengan latar gemerlap lampu kota, menghadirkan atmosfer khas yang memadukan semangat kolektif dan pengalaman personal yang mendalam.

Nginep Budaya 11 menjadi bukti bahwa ruang alternatif seperti ini tetap dibutuhkan dalam menjaga denyut seni di daerah. Dengan semangat gotong royong dan kepedulian terhadap regenerasi seniman muda, acara ini diharapkan terus menjadi inspirasi bagi kegiatan serupa di masa mendatang. (yavid rp/hei)

comments powered by Disqus