Foto : Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI Suwandi (baju putih/tengah) saat panen jagung di Kabupaten Tuban. (agus)

Panen Raya Jagung, Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian : Produktivitas Jagung di Tuban Capai 7 Ton per Hektare

Tubankab – Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Dr. Ir. Suwandi, M.Si., melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Tuban, Selasa (09/03).

Dalam lawatannya, Suwandi melakukan Panen Raya Jagung bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban, Dr. Ir. Budi Wiyana, M.Si., dan Forkopimda Tuban di Desa Ngimbang, Kecamatan Palang. Panen raya jagung varietas NK 7328 dilakukan di lahan yang dikelola Gapoktan Manunggal Rejeki desa setempat dengan luas hamparan panen mencapai 517 hektare.

Pada kesempatan ini, diserahkan bantuan benih jagung 90 ton Rp senilai 5,4 miliar, bantuan benih padi 125 ton Rp senilai 1,7 miliar, dan bantuan sarana produksi senilai Rp 3,03 miliar.

Tampak pula hadir pada kesempatan ini, Aster Kasdam V Brawijaya, Kolonel Inf Heri Bambang Wahyudi, Wakil Ketua Satgas Pangan Polri Brigjen Pol. Helvi Assegaff, jajaran pejabat eselon Ditjen Tanaman Pangan Kementan RI, pimpinan OPD terkait dan camat, serta petani jagung di Kecamatan Palang.

Dirjen Tanaman Pangan Kementan RI, Suwandi mengungkapkan Kabupaten Tuban menjadi sentra jagung, baik di Jawa Timur dan Nasional. Kabupaten Tuban memiliki keistimewaan, yaitu meskipun ditanam di lahan yang mengandalkan tadah hujan, produktivitas jagung di Kabupaten Tuban mencapai 7 ton per hektare.

Suwandi menjelaskan produktivitas jagung pada rentang waktu Januari-April 2024 mencapai 5,2 juta ton. Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya pada periode sama yang masih di bawah 5 juta ton. Karenanya, produktivitas jagung harus dapat diserap untuk menjaga ketersediaan jagung dan menjaga stabilitas harga, terutama saat panen.

“Bulog diinstruksikan agar dapat menyerap 500 ribu ton jagung,” ungkapnya.

Selain diserap Bulog, hasil pertanian jagung diserap pengusaha untuk pakan ternak. Diperkirakan total jagung yang diserap kurang lebih 4 juta ton. Sehingga, secara nasional produktivitas jagung surplus hingga 1,2 ton pada Maret-April ini.

Guna menjamin penyerapan hasil pertanian jagung, Dirjen Suwandi mengharapkan adanya kesepakatan bersama antara petani maupun Gapoktan dengan perusahaan dan asosiasi pengusaha jagung.

Sementara itu, Sekda Tuban, Budi Wiyana menyampaikan terima kasih atas kepercayaan Kementan RI kepada Kabupaten Tuban berkaitan dengan optimalisasi lahan pertanian. Sebelumnya, Kabupaten Tuban telah beberapa melakukan panen raya.

Sekda Tuban menyatakan luas lahan pertanian di Kabupaten Tuban mencapai 159.779 hektare atau 86,84 persen dari luas wilayah. Pada tahun 2023 Kabupaten Tuban berada di urutan pertama produksi jagung terbesar di Jawa Timur. Realisasi panen jagung tahun 2023 (Januari - Desember 2023) seluas 137.581 hektare. Adapun produksi jagung tahun 2023 sebanyak 778.477 ton jagung pipil kering (JPK).

Budi Wiyana menerangkan pada tahun 2024, realisasi luas tambah tanam (Oktober 2023 – Minggu kedua Maret 2024) seluas 84.730 hektare dengan proyeksi tanam jagung bulan Maret 2024 seluas 21.920 hektare. Adapun luas realisasi panen jagung bulan Januari 2024 – Minggu kedua Maret 2024 seluas 46.114 hektare dengan proyeksi panen jagung Maret 2024 seluas 42.586 hektare. Diperkirakan panen jagung pada April 2024 seluas 1.513 hektare. “Sedangkan harga jagung dengan kadar air 17 persen sebesar Rp 4.900,” ujarnya. (m agus h/hei)

comments powered by Disqus