PANEN RAYA JAGUNG, TRI : TUBAN CAPAI NILAI TERTINGGI DI JATIM

Tubankab - Dalam rangka rangkaian gerakan serentak panen jagung, yang dipimpin langsung oleh Menteri Pertanian RI, Kementerian Pertanian menyelenggarakan teleconference secara live vidio streaming di tujuh provinsi, Rabu (27/12).

Tujuh provinsi tersebut, yaitu Aceh, Lampung, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat.

Lokasi panen raya jagung, dipusatkan di Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara, yang dihadiri oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Sementara itu, penyelenggaraan panen raya untuk wilayah Jawa Timur dipusatkan di Kabupaten Tuban, berlokasi di Desa Cepokorejo, Kecamatan Palang, dan dihadiri oleh Kepala Balai Besar Pengamatan Organisme Pengganggu Tumbuhan perwakilan Kementerian Pertanian RI Tri Susetyo.

Dalam kesempatan tersebut, Tri meminta kepada petani setempat untuk mempertahankan prestasi yang telah dicapai Tuban di bidang pertanian, utamanya dalam produksi jagung, yang mencapai nilai tertinggi di Jawa Timur .

“Petani disini harus pertahankan produksi yang telah dicapai. Nilai produksi jagung di Tuban mencapai 25.687 ton per tahun, dan itu yang tertinggi di Jatim,” kata Tri.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Hadi Sulistyo menegaskan, petani Jawa Timur tidak boleh bergantung pada benih impor.

Dalam sambutannya, Hadi menegaskan, dengan dinamika pertanian di Jawa Timur yang tinggi, peningkatan kualitas dan kuantitas produk pertanian menjadi fokus dari program pembangunan pertanian di Jawa Timur.

“Panen raya yang dilaksanakan hari ini, harus menjadi bukti bahwa benih dari dalam negeri memiliki mutu yang dapat menghasilkan tanaman berualitas. Saya harapkan, dalam mendorong peningkatan produksi, petani tidak selalu bergantung pada benih impor,” tandas Hadi.

Sekretaris Daerah Tuban Budi Wiyana di kesempatan yang sama mengatakan, dengan dijadikannya Tuban menjadi lokasi panen raya bukanlah tanpa alasan. Sebab, Tuban memiliki potensi pertanian dengan 56 ribu hektare luas lahan pertanian.

“Tidak berlebihan jika Tuban menjadi lokasi panen raya, sebab Pemkab Tuban dalam RPJMD lima tahun ke depan, menjadikan pertanian sebagai fokus pembangunan. Hal ini penting, sebab 70 persen penduduk Tuban juga bekerja di sektor pertanian,” terang Budi.

Selain itu, ujar Budi, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Tuban, 21,3 persennya disumbang dari sektor pertanian. “Ini terbukti dari beberapa tahun ini, kita sudah swasembada padi, di mana padi mengalami surplus hingga 54,7 persen di setiap tahunnya,” imbuh sekda.

Diketahui, panen raya jagung dilaksanakan serentak di tujuh provinsi, termasuk Jawa Timur, yang dipusatkan di Tuban. Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala Balai Besar Pengamatan Organisme Pengganggu Tumbuhan perwakilan Kementerian Pertanian RI Tri Susetyo, Wakil Asisten Teritorial Kodam Lima Brawijaya Letkol Kavalari Rahyanto Edi, Dandim O811 Tuban Letkol Infantri Nur Wicahyanto, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Hadi Sulistyo, Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban Budi Wiyana, serta para Gapoktan dari kecamatan setempat.

Adapun luas tanaman jagung yang dipanen, seluas 30 hektare dengan hamparan jagung seluas 1. 774 hektare.

Tak hanya panen jagung, di hari yang sama juga dilakukan panen padi, berlokasi di Desa Pucangan, Kecamatan Palang, yang memiliki luasan 10 hektare dengan hamparan padi seluas 250 hektare. (nurul jamilah/hei)

comments powered by Disqus