Pelantikan Komatda, Wabup : Jatim Tempati Peringkat Pertama untuk Tingginya Prevalensi Kebutaan
- 02 May 2019 14:12
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 429
Tubankab - Wakil Bupati Tuban, Ir. H. Noor Nahar Hussein, Msi membuka acara Pelantikan Tim Komite Mata Daerah (Komatda) Tuban periode 2019-2022 di ruang rapat lantai 3 Sekretariat Daerah, Kamis (02/05).
Dalam acara yang digelar Dinas Kesehatan tersebut, dihadiri Komite Mata Nasional (Komatnas) Jakarta, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Yayasan Paramitra Jawa Timur. Wabup Noor Nahar berharap kunjungan ini akan menjadikan semangat terhadap usaha meningkatkan kesehatan mata masyarakat Tuban.
"Selamat kepada segenap anggota Komatda yang baru saja dilantik, semoga dapat melaksanakan tugas dan amanah dengan sebaik-baiknya,” kata politisi dari PKB Tuban itu.
Berdasarkan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) pada 15 provinsi secara statistik mencerminkan keadaan prevalensi gangguan penglihatan secara nasional ada 3 persen.
"Jawa Timur menempati peringkat pertama untuk tingginya prevalensi kebutaan sebanyak 4,4 persen,” terangnya. Kabupaten Tuban telah melakukan intervensi pada 11 Puskemas. Baik dalam Peningkatan Kapasitas SDM layanan tentang kesehatan mata (katarak dan refraksi), dan alat penunjang sederhana untuk screening mata dan 4 set trial lense bagi 4 Puskesmas yang terpilih.
Sudah diserahkan juga satu paket katarak set untuk RS NU dan RS Muhammadiyah. Juga dilakukannya pelatihan dan mengelola kader perawat mata/cen sebanyak 222 kader. Mereka dari 110 desa di bawah wilayah 11 Puskesmas intervensi.
Sedangkan di ranah pendidikan juga dilatih 55 guru dari SMP/MTS oleh cen dan dokter, di mana saat ini guru mulai berproses untuk melakukan screening ketajaman mata pada siswanya. Hal ini sebagai bentuk memperkuat sistem, dan mendorong tentang pentingnya institusi independen yang peduli terhadap gangguan penglihatan.
Orang nomer dua di jajaran Pemkab Tuban ini berharap, di 2019 ada kegiatan yang sifatnya melanjutkan pembentukan Komatda. Pembentukannya bisa melibatkan Bappeda, Dinas Kesahatan, Dinas Sosial, RSUD dan Institusi Pendidikan Kesahetan.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Tuban, dr. Bambang Priyo Utomo, mengatakan, tujuan dibentuknya Komatda untuk menanggulangi gangguan penglihatan dan kebutaan terutama penanggulangan katarak. Mengingat masih menjadi masalah banyak orang terutama di daerah yang sulit dijangkau dan tidak memiliki akses pelayanan kesehatan mata.
Penanggulangan gangguan kesehatan mata tidak hanya dapat dilakukan pemerintah, tetapi diperlukan kontribusi aktif dari lembaga-lembaga swasta, dan organisasi profesi.
Dalam kegiatan tersebut juga dilakukannya penyerahan bantuan kacamata gratis secara simbolis oleh 10 penerima. Termasuk penyerahan penghargaan partisipasi aktif dalam program ISEE (Inclusif System For Effective Eye Care) kepada 5 penerima. (restu/hei)