Foto : Bupati Bojonegoro dan Wabup Tuban saat peletakan batu pertama pembangunan jembatan KaRe. (sofwan)

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Jembatan KaRe, Wabup : Untuk Perkuat Hubungan antara Kedua Daerah

Tubankab - Wakil Bupati Tuban Ir. Noor Nahar Hussein M.Si mendampingi Bupati Bojonegoro Anna Muawanah melakukan peletakan batu pertama pembangunan jembatan penghubung Bojonegoro dan Tuban di Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, Jumat (09/04).

Jembatan Kanor Rengel (KaRe) melintas di atas Bengawan Solo. Fasilitas ini penyambung akses dua wilayah, yaitu Desa Semambung dengan Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel  Tuban.

Pemkab Bojonegoro menganggarkan dana APBD 2021 dengan nilai kontrak yang ditandatangani pada 5 April 2021 sebesar Rp. 88,6 miliar. Tujuan pembangunan jembatan untuk mendukung akses rutinitas masyarakat dan berdampak pada ekonomi, jasa, budaya dan pariwisata sehingga bisa meningkatkan taraf hidup. 

Wabup Tuban Noor Nahar Hussein sebagai wakil dari pemerintah dan warga Tuban, menyampaikan terima kasih kepada Bupati Bojonegoro atas pembangunan jembatan dari dana APBD Bojonegoro.

"Bu Anna kalau telefon saya sering menyebut jembatan ini adalah jembatan KaRe (Kanor Rengel), saya sendiri yang orang Ngadirejo, Rengel waktu kecil bercita-cita akan adanya jembatan ini, tapi baru saat ini di umur ke 60 tahun bisa akan terwujud lewat Bupati Bojonegoro," ungkap Noor Nahar Hussein dalam sambutannya. 

Ia menerangkan, pada tahun 2016 - 2017 sebenarnya sudah akan tercanangkan dengan tiga skema, yaitu provinsi, Bojonegoro dan Tuban tetapi di tahun 2018, provinsi mundur.

"Ini luar biasa dengan diinisiasi Bupati Bojonegoro akhirnya diambil alih pembiayaan untuk pembangunan jembatan ini, sehingga bisa terwujud," terangnya. 

Wabup Tuban dua periode ini menyampaikan sebagai wujud kerja sama antara dua kabupaten juga akan dibangun jembatan penghubung antara Kecamatan Kadewan (Bojonegoro) dengan Kecamatan Kenduruan (Tuban). Jembatan ini akan berdiri di atas wilayah Tuban, karena itu menyangkut sarana pendidikan dan perekonomian.

"Dengan ini kita harapkan selain untuk memperkuat hubungan antara kedua daerah koneksitas dan pertumbuhan ekonomi lebih jauh hubungan kita akan semakin erat," harapnya. 

Sementara itu, Bupati Bojonegoro Anna Muawanah dalam sambutannya menyampaikan, tugas dari daerah itu bukan menyimpan uang tapi belanja pemerintah harus berjalan kalau pun itu ada sisa artinya tidak terserap.

"Membelanjakan sebanyak mungkin itu bisa mendongkrak ekonomi, maka di saat kami melihat peta daerah dan dirasa itu sangat perlu, maka kita akan bangun, dan alhamdulillah pemerintah pusat menaruh perhatian sehingga pembangunan jembatan ini bisa akan terwujud," kata Bupati Anna. 

Ia menegaskan, selanjutnya Bojonegoro akan menerima tamu dari Menko Perekonomian, yaitu Komite Percepatan Pembangunan Insfratuktur Prioritas (KPPIP) untuk membangun Bendungan Karang Nongko. Proyek pembangunan ini melewati Kabupaten Ngawi, Blora (Jateng), Bojonegoro, dan Kabupaten Tuban.

"Sudah masuk dan dianggarkan pada 2019 dengan nilai Rp.2,557 triliun, tujuan pembangunan kami adalah untuk kebaikan masyarakat, karena Bengawan Solo kalau musim banjir hilirnya yang kena, dan saya optimis bendungan Karang Nongko bisa menjadi PSN aset negara, migas dan pertanian bisa sama-sama diuntungkan," tutur politisi asal PKB itu. 

Tampak hadir dalam acara tersebut, Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, Sekda Bojonegoro serta jajaran asisten, Forkopimda Bojonegoro, Camat Kanor beserta seluruh kepala desanya, serta Camat Rengel beserta seluruh kepala desanya. (sofwan ali/hei)

Sumber : Media Center Tuban

comments powered by Disqus