PEMBEKALAN DAI/DAIYAH, WABUP : MASYARAKAT LEBIH TERTARIK MODEL DAKWAH ENTERTAINTMENT
- 28 November 2017 13:24
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 733
Tubankab - Sedikitnya 160 dai/daiyah dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Tuban mengikuti Pembekalan Dai/Daiyah, Khatib dan Santri 2017 di Hotel Wilis, Desa Suwalan, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Selasa (28/11).
“Untuk dai, kita ambil per kecamatan sebanyak 4 orang yang berasal dari 2 masjid, di mana masjid tersebut adalah masjid yang pernah mengikuti lomba manajemen masjid di Kabupaten Tuban tahun ini,” tandas Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Tuban Eko Julianto. STP. MM saat membacakan laporan kegiatan.
Mantan Camat Semanding ini menuturkan, tujuan dari kegiatan ini, yakni untuk memberikan bekal ilmu pengetahuan dan wawasan tentang tugas dalam berdakwah, serta mendapatkan terobosan inovasi dalam berdakwah.
“Selain itu sebagai wadah silahturahmi bapak bupati dan wakil bupati dengan masyarakat, khususnya para dai/daiyah serta remaja masjid di Kabupaten Tuban,” beber Eko.
Masih menurut Eko, pada acara yang mengusung tema “Terwujudnya Dai/Daiyah yang Berkarakter Cerdas dan Kompeten”, ini para peserta akan menerima materi pembekalan antara lain, kebijakan pemerintah daerah di bidang kesejahteraan rakyat, tantangan daiyah di era modernisasi, motivasi muslim muda sukses mulia, berdakwah tidak harus ceramah, daiyah berdakwah mulai dari rumah, peranan PKPRMI dalam perkembangan remaja masjid (remas) serta fiqih dan kurikulum dakwah sebagai metode integrasi, dakwah antara kreasi dan semangat juang, fiqih jamaah, dan kunci kebahagiaan dunia dan akhirat.
“Materi terakhir yakni tekhnik efektif komunikasi dalam berdakwah,” ungkap Eko.
Sementara itu Wakil Bupati Tuban Ir. Noor Nahar Hussein dalam sambutannya menyampaikan, tantangan sebagai dai pada era sekarang ini tidaklah mudah, karena masayarakat sekarang sudah bisa dengan mudah mengakses internet, di mana segala macam bentuk informasi terdapat di dalamnya.
“Materi-materi yang didakwahkan, bahkan ilmu fiqih zaman sekarang ini bisa dengan mudah dibuka melalui smartphone yang kita pegang,” ujar Noor.
Wakil bupati dua periode ini mengatakan, apa yang disampaikan merupakan tantangan yang harus dijawab oleh dai/daiyah yang saat ini menerima pembekalan, yakni dengan cara, bagaimana mengaplikasikan ilmu-ilmu yang didapat selama pembekelan di tengah masyarakat.
Noor mengimbau kepada para dai/daiyah, agar mampu menggabungkan materi-materi untuk dakwah. Sebab, sambung Noor, masyarakat sekarang ini lebih tertarik dengan model-model dakwah yang mengusung model entertaintment.
“Kalau dakwah tidak ada yang mendengarkan dan tidak menarik, itu kan tidak efektif. Inilah nanti yang saya minta bagaimana narasumber memberikan materinya agar mudah diserap oleh para peserta,” pintanya.
Lebih jauh, suami dari Andayati ini berharap, para dai maupun daiyah menguasai IT. Ini agar materi yang akan didakwahkan selalu up to date, dan bisa ditangkap oleh masyarakat dengan baik serta bisa diimplementasikan di tengah masyarakat di dalam menjawab tantangan persoalan kehidupan sehari-hari.
“Kita berharap dengan pembekalan ini para peserta bisa membawa dan meningkatkan kehidupan keagamaan kita di dalam menghadapi tantangan hidup yang semakin rumit ini. Sehingga Tuban sebagai Bumi Wali menjadi kabupaten yang gerak langkah hidupnya didasari nilai-nilai keagamaan,” pungkasnya. (nanang wibowo/hei)