Pemerintah Standarkan Pendataan Pasien Katarak Puskesmas dan Rumah Sakit
- 28 September 2021 15:25
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 705
Tubankab - Pemerintah Kabupaten Tuban melalui Dinas Kesehatan, bekerjasama dengan Yayasan Paramitra Jawa Timur yang didanai oleh CBM Indonesia, menggelar Pertemuan CEN dan Pelatihan Snellen Chart dan Pinhole di Gedung Korpri Kabupaten Tuban, Selasa (28/09).
Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 66 peserta dari 33 Puskesmas yang terdiri dari Perawat Mata Masyarakat atau CEN dan Dokter Puskesmas.
Kasi PTM dan Keswa pada Dinkes Kabupaten Tuban, Fatkur Rahman, saat dikonfirmasi mengatakan, target dari kegiatan tersebut adalah untuk menyukseskan program pemerintah, yaitu vision 2020 yang seharusnya penglihatan sudah maksimal di 2020 lalu.
Sementara itu Direktur YPM Jatim, Asiah Sugianti, mengatakan, kenyataannya memang tidak semua pasien mau ke rumah sakit pasca-operasi katarak. Akan tetapi lebih memilih pergi ke puskesmas karena dekat dengan rumah.
“Jadi, ini yang mendasari Puskesmas harus distandarkan, agar pelaporan rumah sakit dan puskesmas tetap sama, yaitu dengan snellen chart dan pinhole,’’ tukasnya.
Selama ini, lanjut Asiah, untuk mendapat pelaporan data pasien yang kontrol ke puskesmas dan rumah sakit pasca-operasi katarak masih sangat sulit, karena itu perlu standarisasi termasuk formulir yang juga harus sama.
Hal ini, tambah Asiah, juga akan berguna bagi Dinkes untuk mengetahui pasca-operasi, apakah kualitas penglihatan meningkat atau tidak, dan juga sebagai monitoring kualitas pasien pasca-operasi katarak.
“Sebagian besar peserta memang sudah familiar dengan snellen Chart dan juga Pinhole, tetapi tetap perlu saling menguatkan dan menyamakan standar yang ada,’’ timpalnya.
Perawat Poli Mata RSUD R. Koesma Tuban, Ellin Mugiwiyanti, mengatakan, snellen yang digunakan selain untuk mendeteksi penurunan tajam penglihatan, juga untuk mengetahui perkembangan pasien pasca-operasi katarak.
Sedangkan, sebut Ellin, jenis-jenis pemeriksaan penglihatan juga ada banyak tetapi tidak dibahas semua, karena sebagian peserta sudah paham dan tujuannya adalah untuk me-refresh ulang serta menyamakan persepsi.
Ellin menambahkan, YPM Jatim yang didanai oleh CBM Indonesia dengan program I-See bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban, mengharapkan pelayanan kesehatan mata masyarakat Tuban bisa lebih baik.
“Karena itu pasca-pertemuan CEN dan Pelatihan Snellen Chart dan Pinhole itu harus segera ada aksi, meskipun saat ini kesehatan mata masih belum prioritas di Bumi Wali layaknya stunting atau covid-19,’’ terangnya.
Pihaknya berharap ketika masyarakat kontrol pasca-operasi, mereka akan diperiksa dengan cara yang sama, baik di rumah sakit maupun di puskesmas.
Selain itu, papar Asiah, perihal laporan atau data yang digunakan juga harus sama, agar lebih mudah pengarsipan dan pencarian datanya ketika diperlukan kembali.
“Meskipun hal-hal yang dilakukan selama ini sangat sederhana, akan tetapi pasti bermanfaat untuk Kabupaten Tuban,’’ pungkasnya. (m nahrus sodiq/hei)
Sumber : LPPL Tuban