Pemkab Tuban Hidupkan Kembali Sekolah yang Mati Suri
- 03 August 2023 16:16
- Heri S
- Kegiatan Bupati dan Wakil Bupati,
- 826
Tubankab - Pendidikan menjadi aspek penting kaitannya dengan kemajuan sebuah bangsa karena menjadi gerbang awal pembangunan. Melalui pendidikan kualitas sumber daya manusia suatu bangsa tersebut dapat ditingkatkan. Sumber daya manusia merupakan aset utama dalam membangun suatu daerah, tidak terkecuali bagi masyarakat Kabupaten Tuban.
Menyadari hal tersebut, Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, SE., pada beberapa kesempatan menekankan Pemkab Tuban berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan bagi generasi muda Kabupaten Tuban. Komitmen tersebut tertuang pada sejumlah kebijakan, mulai dari mengaktifkan kembali sekolah negeri yang sempat mati suri, dibebaskannya biaya pendaftaran sekolah negeri, pemerataan pendidikan, hingga pembangunan infrastruktur pendidikan tiap tahunnya.
Mas Lindra mengatakan kemudahan dalam mengakses fasilitas pendidikan menjadi hak seluruh masyarakat Kabupaten Tuban. Menurutnya, tidak ada lagi cerita ketika anak Kabupaten Tuban tidak dapat melanjutkan pendidikannya dengan alasan jauh dari lembaga pendidikan atau kesulitan biaya pendidikan.
Pembukaan Kembali Sekolah yang Dimerger
Menindaklanjuti instruksi Bupati Tuban, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Tuban, Abdul Rakhmat, ST., M.T., menerangkan pada tahun ajaran 2023, Pemkab Tuban melalui Dinas Pendidikan menghidupkan kembali sekolah yang sempat ditutup pada 2020 silam. Adapun Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang dibuka kembali, yaitu SDN Kedungsoko 2 yang sempat dimerger dengan SDN Kedungsoko 1 di Kecamatan Soko. Selanjutnya, SDN Maindu 2 yang digabung dengan SDN Maindu 1 di Kecamatan Montong.
Lebih lanjut, saat ini Dispendik Kabupaten Tuban juga terus melakukan pemetaan sekolah yang dapat dibuka kembali pada tahun ajaran mendatang. Dihidupkannya kembali sejumlah sekolah dimaksudkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat perihal akses pendidikan yang lebih dekat tempat tinggalnya. Pembukaan sekolah juga mempertimbangkan potensi siswa di wilayah tersebut.
“Kami berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat. Jika warga membutuhkan dan memenuhi sejumlah persyaratan maka lembaga pendidikan tersebut akan dibuka kembali,” ungkapnya.
Nantinya, proses pembukaan kembali SD berdasarkan surat keputusan Bupati Tuban.
Penyelenggaraan PPDB Gratis Tanpa Biaya
Menyoal pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2023, Abdul Rakhmat menyatakan seluruh SDN di Kabupaten Tuban telah memiliki murid. Diketahui sebelumnya, selama masa pendaftaran online hingga pelaksanaan MPLS, terdapat tiga lembaga tingkat Sekolah Dasar (SD) yang tidak memiliki siswa. Mendapati informasi tersebut, Dispendik Tuban segera mengambil tindakan dengan berkoordinasi dengan pihak pemerintah desa. Alhasil, ketiga lembaga tersebut telah memperoleh siswa baru dengan rincian; SDN Kedungrejo 2 Kerek sebanyak 4 siswa, SDN Dasin 1 Tambakboyo 4 siswa dan SDN Banjar Widang 2 siswa.
“Dengan demikian semua proses belajar mengajar saat ini dapat terlaksana di seluruh SD dan SMP di Kabupaten Tuban,” sambungnya.
Sejalan dengan arahan Bupati Tuban, lanjut Abdul Rakhmat menegaskan pendaftaran sekolah negeri di Kabupaten Tuban tidak dipungut biaya alias gratis. Pihaknya juga intens melakukan monitoring ke sejumlah sekolah guna memastikan pelaksanaan kebijakan berjalan sebagaimana mestinya.
Mengacu pada pelaksanaan PPDB tahun 2023, Dispendik Kabupaten Tuban akan melakukan pendataan perihal persebaran lembaga pendidikan dan siswa di tiap desa. Langkah ini sebagai dasar penyusunan penyelenggaraan PPDB mendatang.
Pembangunan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pemkab Tuban juga terus melakukan pembangunan infrastruktur pendidikan, mencakup pembangunan gedung baru, rehabilitas gedung, pembangunan perpustakaan dan laboratorium pendidikan. Mantan Staf Ahli Bupati ini menjelaskan seluruh sekolah memiliki jumlah ruang kelas yang cukup untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Tidak hanya itu, rehabilitasi gedung sekolah terus dianggarkan pada APBD maupun P-APBD tiap tahunnya yang menyasar sekolah yang memiliki bangunan rusak ringan hingga berat. “Sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan aman dan nyaman, baik bagi guru maupun siswanya,” tandasnya. (m agus h/hei)