Foto : Acara Launching East Java Smart Province di Kompleks Kominfo Jatim. (nurul)

Pemprov Jatim Lakukan Soft Launching East Java Smart Province

Tubankab - Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Komunikasi dan Informatika secara resmi melakukan Soft Launching East Java Smart Province di kompleks Kominfo Provinsi Jawa Timur, Jumat (28/09).

Peluncuran ini dilakukan langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Cahyono.

Kepala Diskominfo Jawa Timur Edy Santoso mengatakan, Pemprov saat ini tengah mendorong untuk membangun Smart City dan membuka akses ke Smart Province. Tujuannya adalah membangun efektivitas, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan di Jawa Timur, serta mewujudkan sistem data digital yang terintegrasi.

Konsep Smart Province tersebut menjadi solusi, yang akan memiliki 6 dimensi, yaitu Smart Governace, Smart Ekonomi, Smart Environment, Smart Mobility, Smart People, dan Smart Living.

“East Java Smart Province dibagi dua tahap, 2018 Smart Governance, Economy, dan Environment, di tahun 2019 adalah Smart Mobility, Smart People, dan Smart Living,” kata Eddy.

Ia menjelaskan, Smart Province dalam pengamalannya pada Smart Governance, adalah  berbasis elektronik yang terpadu dan terhubung satu dengan lainnya. “Misalnya dalam proses perizinan, dan lainnya, itu akan terhubung pada sistem basis kependudukan secara otomatis,” jelas Eddy.

Sedangkan, untuk Smart Economy berkonsentrasi pada pembangunan aplikasi ecomers dan market place terkoneksi dengan data ketersediaan bahan baku secara digital row material. “Ini penting untuk menyambut revolusi industri 4.0 (Four Point O) yang ada di depan mata,” katanya meyakinkan.

Ia menjelaskan, jika seluruh aplikasi yang disebutkan sebelumnya merupakan tahap awal pembangunan East Java Smart Province, berupa integrasi data, dan selanjutnya pengembangan gudang data sebagai media menyimpan dan pemrosesan informasi. “Semuanya ini akan ditindaklanjuti dengan Pengembangan Teknologi Big Data untuk mengolah dan menganalisa data pemerintahan agar dapat ditampilkan dalam sistem informasi eksekutif sebagai bahan pengambilan kebijakan,” tegasnya.

Ia menambahkan, jika pembangunan berbagai aplikasi tersebut tentunya harus dilengkapi dengan pembangunan infrastruktur IT yang juga berperan penting. “Untuk itu Pemprov telah membangun dan mengembangkan data center secara mandiri untuk menampung seluruh aplikasi yang telah dikembangkan oleh setiap perangkat daerah di lingkungan Pemprov Jatim,” ucapnya.

Masih kata Eddy, Big Data juga dilengkapi dengan back up sistem berupa Disaster Recovery Center (DRC). “DRC akan mengambil alih semua data ketika terjadi keadaan yang tidak diinginkan seperti bencana alam,” ujarnya.

Lebih dari itu, Eddy mengatakan, ke depan seluruh sistem tersebut memang masih perlu menyempurnakan, agar bisa berjalan dengan baik. “Kami akan selalu melakukan evaluasi dan penyempurnaan. Sehingga apa yang dicita-citakan Pemrov Jatim tentang Smart Province dapat segera terwujud,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi JawaTimur Heru Cahyono, dalam sambutannya mengatakan, saat ini ekonomi digital menjadi tulang punggung dalam revolusi industri 4.0 yang ada di depan mata. “Provinsi Jawa Timur yang selalu memiliki pertumbuhan ekonomi yang selalu di atas rata-rata harus turut andil, utamanya dalam eknomi digital atau Ecommers,” tukas Heru.

Atas hal tersebut, ia mengimbau agar kabupaten/kota harus secepatnya mulai melakukan integrasi dengan Smart Province. “Kita mudengkan dulu semua OPD, agar nantinya bisa berjalan dengan baik. Jika ini semua bisa terwujud, sekelas Alibaba bisa kita samai,” pungkasnya.

Hadir dalam acara tersebut, Sekretaris Daerah Jawa Timur, Ketua DPRD Jatim, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Prof. Hariadi, Kepala Dinas Kominfo Provinsi se Indonesia, dan Kepala Dinas Kominfo Kabupaten dan Kota se-Jawa Timur.

Selain Soft Launching, para tamu undangan juga diajak berkeliling untuk meninjau Ruang Komando Center milik Diskominfo Provinsi Jawa Timur. Lalu juga dilangsungkan pula diskusi mengenai Smart Province bersama dengan Prof. Hariadi. (nurul jamilah/hei)

comments powered by Disqus