Penanganan Korban Pasung, Roni : Pasung Bukan Satu-satunya Solusi
- 12 August 2022 17:40
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 1224
Tubankab - Dinas Sosial Provinsi Jatim dan Dinsos P3A PMD Tuban menggelar family gathering di pendopo Kecamatan Singgahan, Jumat (12/08).
Kegiatan yang membahas tentang penanganan korban pasung psikotik berbasis keluarga ini diikuti oleh sedikitnya 50 orang peserta, yang terdiri dari keluarga pasung, eks korban pasung, tokoh masyarakat, pendamping ODGJ, pendamping pasung dan TKSK.
Sub Koordinator Tuna Sosial pada Dinas Sosial Provinsi Jawa timur, Roni Gunawan mengungkapkan kegiatan ini merupakan optimalisasi layanan dan rehabilitasi sosial pada penanganan ODGJ, sehingga memerlukan sinergisitas dan perhatian dari pihak-pihak terkait.
“Kami memandang perlu untuk menjalin komunikasi yang komprehensif melalui wahana kunjungan serta monitoring seperti saat ini," tutur Analis Kebijakan Ahli Muda itu.
Dikatakannya, membebaskan ODGJ dari pasung tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kendala yang selama ini dialami di lapangan adalah masih ada sebagian keluarga penderita yang enggan membebaskan ODGJ yang dipasung karena takut mengamuk. Apalagi jika dibebaskan, lanjut Roni, mereka khawatir. Sebab, akan melukai seseorang dan tidak ada yang bertanggung jawab.
"Karena itu kami terus memberikan edukasi ke masyarakat, sekaligus memberikan gambaran bahwa pasung bukan satu-satunya solusi," tegasnya.
Menurut Roni, teknis edukasi kepada keluarga korban pasung dan masyarakat dilaksanakan melalui family gathering dengan harapan pihak keluarga ODGJ dan lingkungan lebih terbuka. Termasuk cara merawat ODGJ di dalam lingkup keluarga. Di satu sisi, kerja sama dengan stakeholder terkait, terus dijalin untuk berperan serta membantu pembebasan korban pasung secara bertahap dan menekan angka kejadian kasus repasung.
Di tempat yang sama, Penyuluh Sosial pada Dinsos P3A PMD Tuban, Hermawan Wiratno menambahkan, kegiatan family gathering korban pasung psikotik tahun 2022 ini membawa kesan baik dan menyenangkan.
"Kita semua bisa melihat eks korban pasung sudah pulih dan dalam kondisi sehat. Dan kami rasa kegiatan ini sangat bermanfaat karena ada pengetahuan baru bagi keluarga ataupun penderita ODGJ," imbuhnya.
Sementara itu, pendamping pasung Kabupaten Tuban, Imron menyampaikan, penanganan kasus orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) ataupun eks pasung tak hanya menjadi tanggungjawab salah satu pihak, melainkan membutuhkan kolaborasi dari sejumlah pihak untuk menangani permasalahan tersebut secara tuntas.
"Yang terpenting perhatian keluarga maupun lingkungan itu sangat penting," tandasnya.
Dari data Dinsos P3A PMD Tuban, Imron menyebutkan saat ini ada 62 eks pasung dan ODGJ sudah sembuh atau bebas pasung dan masih ada 5 ODGJ dalam keadaan dipasung.
"Yang masih dipasung ini permintaan keluarga sendiri, sebab mereka khawatir jika dilepas dapat membahayakan orang lain," katanya.
Meski begitu, pihaknya telah membujuk keluarga agar yang dipasung itu mau diobatkan. Sehingga ada upaya penanganan yang tepat dan usaha untuk dapat sembuh dan terbebas dari pasung. (chusnul huda/hei)