Penanganan Pasca Kebakaran Pasar, Bupati : Relokasi Jadi Langkah Terbaik
- 04 March 2020 16:34
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 549
Tubankab - Bupati Tuban H. Fathul Huda kembali meninjau penanganan pasca kebakaran di Pasar Baru Tuban, Rabu (04/03). Bupati Tuban didampingi Kepala Pelaksana BPBD; Kasatpol PP; Kepala Diskoperindag; Kepala Dinas PUPR; Kepala Dinas PRKP; Sekretaris Bappeda; dan Kepala Diskominfo Tuban menyaksikan langsung proses pemadaman di beberapa titik kebakaran.
Di hadapan awak media, Bupati Tuban menginstruksikan kepada OPD untuk segera saling berkoordinasi termasuk dengan pedagang. Langkah tercepat yang dilakukan berupa pembersihan dan pembuatan kios darurat untuk pedagang. Di samping itu, juga dilakukan pendataan terkait kerugian, jumlah pedagang dan kios yang terdampak.
“Penampungan sementara dibuatkan kios di sekitar pasar agar pedagang dapat segera berjualan,” ungkapnya.
Bupati Tuban menerangkan sebagai langkah jangka panjang akan dibuat kios permanen. Namun, langkah tersebut tergantung dengan kesepakatan dengan pedagang. Lebih lanjut, relokasi menjadi langkah terbaik, mengingat pembangunan Pasar Baru Tuban terkendala kondisi bangunan yang berada tepat di atas Goa Akbar.
Orang nomor satu di Bumi Wali ini menyatakan perbaikan pasca kebakaran akan dilakukan secepat mungkin. “Dalam 1 minggu diharapkan bisa dibersihkan,” serunya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD, Yudi Irwanto menyebutkan proses pemadaman melibatkan seluruh pegawai BPBD Kabupaten Tuban dengan mengerahkan 11 mobil pemadam dan 15 mobil tangki air. Mobil pemadam yang dikerahkan tidak hanya berasal dari BPBD Tuban, tetapi juga dari Rembang; Lamongan; Bojonegoro; Blora; PT Semen Indonesia dan PLTU PJB Tanjung Awar-awar. Secara bergantian mobil tangki air mengambil air dari BPBD; Bektiharjo; dan Dinas PRKP untuk menyuplai mobil pemadam.
Petugas kesulitan memadamkan api lantaran titik api berada di tengah pasar. Selain itu, petugas sulit untuk mengakses jalan menuju titik kebakaran. “Mobil tidak bisa masuk ke dalam, sehingga selang ditarik sepanjang mungkin agar bisa memadamkan api,” ujarnya.
Kesulitan proses pemadaman juga disebabkan banyak barang jualan pedagang yang mudah terbakar, seperti perabot; pakaian; tabung elpiji dan ada motor pedagang yang ditinggal ikut terbakar.
Yudi Irwanto menambahkan api dapat dipadamkan pukul 05.50 dan langsung dilanjutkan dengan proses pendinginan dan pembasahan. “Semua mobil pemadam dan petugas disiagakan di lokasi hingga benar-benar tidak ada asap,” bebernya. (m agus h/hei)
Sumber : Media Center