PENCANANGAN KAMPUNG KB, WABUP : KURANGI ADD JIKA PEMDES TAK ALOKASIKAN DANA UNTUK PROGRAM KB

Tubankab - Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Hussein mencanangkan pengembangan Kampung KB di Desa Menyunyur, Kecamatan Grabagan, Selasa (31/10).

Turut hadir dalam acara tersebut di antaranya Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tuban Ibu Bupati Qodiriyah Fathul Huda, Wakil Ketua DPR Rudi Hartanto, perwakilan BKKBN Jawa Timur, Forkopimcam, dan camat se- Kabupaten Tuban.

Acara yang juga dihadiri langsung oleh Kepala BKKBN Pusat Surya Candra Suropati tersebut merupakan salah satu program nasional yang juga tercantum dalam nawacita. Dalam arahannya, Wabup Noor Nahar Hussein mengatakan, program Kampung KB membidik desa-desa yang terpencil, sebab di desa pemahaman mengenai keluarga sehat belum begitu maksimal.

Saat ini, menurut wabup, Tuban telah memiliki 20 Kampung KB yang tersebar di 20 kecamatan. Ke depan, pada 2018 Tuban menargetkan setiap kecamatan harus membentuk 5 Kampung KB. “Ini merupakan komitmen pemkab dalam membangun dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,’’ tukasnya.

Dalam kesempatan yang sama, wabup juga meminta agar setiap desa mengalokasikan APBDes-nya untuk program selain pemberdayaan, dan pendidikan juga dalam program KB. Bahkan, wabup mengancam akan mengurangi alokasi dana desa (ADD) jika pemdes tidak mau mengalokasikan dana untuk program KB. “Setelah pencanangan, kita harapkan program KB di Menyunyur benar-benar dapat dilaksanakan dengan baik,’’ tukasnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Kepala BKKBN pusat mengingatkan agar Kabupaten Tuban waspada akan adanya Bonus Demografi di 2025. Dalam arahannya, Surya Candra Suropati mengingatkan pentingnya membangun keluarga sehat dan sejahtera dengan melaksnakan program KB. Selain itu, Candra juga mengatakan jika Indonesia saat ini akan menghadapi Bonus Demografi, di mana angka usia kerja usia 15 hingga 60 tahun melebihi 50 persen tingkat populasi penduduk.

Hal tersebut, kata Candra, perlu diwaspadai, sebab akan membawa dampak buruk jika SDM yang ada tidak memiliki kualitas, tetapi sebaliknya akan sangat menguntungkan jika SDM yang ada adalah generasi berkualitas, cerdas, berkarakter, dan mandiri. Ditambahkannya, saat ini jumlah angka kelahiran bayi Indonesia mencapai 2,6 persen. Hal tersebut masih belum memenuhi target yaitu 2,1 persen. “Angka 2,1 persen adalah angka ideal tumbuh seimbang pertumbuhan penduduk,’’ pungkasnya. (nurul jamilah/hei)

comments powered by Disqus