Pengusaha Kue Bolen Mampu Raup Untung Rp 2 Juta Sebulan, Ini Kiatnya
- 18 October 2023 14:56
- Yolency
- Umum,
- 296
Tubankab - Pengusaha kue sekaligus Owner Dapoer Anno's, Ani Yuliati (47) dari Desa Beji, Kecamatan Jenu, memiliki strategi khusus dalam memasarkan produksi olahan makanan buatannya agar tetap konsisten mendapatkan banyak pesanan dari konsumen.
Dapoer Anno's yang berdiri sejak 2016 lalu ini, konsisten mampu mempertahankan kualitas cita rasa setiap makanan yang diproduksi, sehingga membuat pelanggan tertarik untuk kembali memesan olahan jajanan, khususnya kue bolen khas produksi Ani Yuliati.
Kue bolen sendiri merupakan produk best seller dari Dapoer Anno's. Selain olahan jajanan lain seperti kue basah, kue kering, nasi box, hantaran nikahan dan kue ulang tahun.
Saat ditemui dikediamannya, Ibu empat anak ini menyampaikan, setiap menerima pesanan, ia sendiri yang mengolah bahan baku hingga menjadi produk makanan yang siap dipasarkan.
"Kami olah sendiri bahannya, sehingga cita rasa khas jajanan tetap terjaga," kata Ani mengawali ceritanya kepada awak media, Rabu (17/10).
Ani menginformasikan bahwa kemampuan membuat olahan makanan ia dapat dengan cara otodidak. Namun saat ini, untuk meningkatkan kualitas produknya, ia juga mengikuti pelatihan atau kursus.
Khusus untuk kue bolen, yang menjadi best seller Dapoer Anno's, wanita kelahiran Banjarnegara ini menyampaikan, jika kue tersebut menjadi ciri khas atau produk unggulan.
"Sejak dulu kue bolen memang jadi ciri khas kami," akunya.
Kue bolen buatannya, mampu bertahan selama 5 hari di suhu ruangan. Dengan ciri khas tidak keras, cokelat tetap lumer mesti tersimpan lama dan pasti lembut.
Untuk pesanan, hampir setiap hari ia memproduksi 60 kue bolen. Bahkan pernah sampai mendapat pesanan sampai 1.000 kue bolen. Harganya Rp 3.000 per roti.
"Dalam satu bulan, kami mampu meraih keuntungan bersih hingga Rp 2 juta," ujarnya.
Sementara pemasaran, Ani mengandalkan lewat jalur on line dan pesanan dari konsumen. Mulai dari yang berasal dari Tuban, hingga luar kota sampai ke Jateng, dan Jakarta. (achmad choirudin/hei)