Pentaskan Cerita Folklor, Teater Air Menangkan Ajang FTPMN
- 19 October 2022 21:06
- Heri S
- Umum,
- 1042
Tubankab - Grup Teater Air SMAN 3 Tuban kembali berhasil memenangkan ajang Festival Teater Pelajar dan Mahasiswa Nasional (FTPMN) tahun 2022 yang diadakan di Sawunggaling Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada Sabtu (15/10) kemarin.
Pembina Teater Air Siswandi menjelaskan, pihaknya membutuhkan waktu tiga bulan untuk pengerjaan naskah, proses reading, konsep musik, tari, hingga pemilihan aktor. "Tiga bulan itu kita matangkan semuanya," ungkap Siswandi saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu, (19/10).
Teater Air sukses mementaskan cerita folklor Tuban, dengan judul "Lubuk Suak Luka yang Mendalam", diambil dari cerita lokal asli dari Desa Kradenan, Kecamatan Palang yang jarang dikulik.
"Cerita ini berkisah tentang Puteri Tretek yang tidak bisa bersatu dengan kekasihnya Raden Galuh karena alam mereka yang berbeda. Selain itu, juga akibat kekuasaan serta rasa dendam antara mereka, yang membuat mereka sulit untuk bersama," cerita Siswandi kepada Reporter Diskominfo-SP.
Cerita tersebut dikembangkan dan diramu menjadi suatu pertunjukan epik yang berhasil membawa Teater Air meraih penghargaan kategori Penyaji Terbaik, serta Artistik Terbaik.
Siswandi mengatakan, Kabupaten Tuban sebagai kota tua memiliki banyak cerita yang belum dieksplorasi. Untuk itu, ia dan anak-anak bimbingannya akan terus berupaya membawakan cerita asli dari Kabupaten Tuban dalam setiap pertunjukan yang mereka produksi.
Siswandi juga berpesan kepada para anak didiknya agar tidak berpuas diri dan lebih semangat mengembangkan kreativitas. "Saya selalu ingatkan anak-anak harus terus berproses, jangan berpuas diri," katanya.
Ia juga mengungkapkan, dalam waktu dekat, mereka akan membuat pentas intern yang akan dipentaskan Desember mendatang. "Dalam waktu dekat kita akan membuat pentas gabungan dari tiga cerita yang telah membawa kami menjuarai FTPMN tiga kali berturut-turut, yaitu Sarah Wulan, Kepet, dan Putri Tretek ini," pungkasnya. (nurul jamilah/hei)