Foto : Menag RI, Jenderal TNI (Purn) H. Fachrul Razi saat resmikan perubahan nama STITMA Tuban jadi IAINU Tuban (dadang)

Peresmian Perubahan Nama IAINU Tuban, Menag : Tidak Hanya Sahnya Transformasi Kelembagaan

  • 14 February 2020 17:43
  • Heri S
  • Umum,
  • 1660

Tubankab - Menteri Agama Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) H. Fachrul Razi meresmikan perubahan nama Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Makhdum Ibrahim (STITMA) Tuban menjadi Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Tuban, Jumat (14/02).

Acara yang digelar di halaman STITMA, Manunggal Tuban tersebut turut dihadiri Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur; Bupati dan Wakil Bupati beserta Forkopimda Tuban; Koordinator dan sekretaris Kopertis wilayah IV Surabaya, Kepala Kantor Kemenag Tuban beserta Kepala KUA se-Kabupaten Tuban, Kepala OPD dan camat serta Pengurus PCNU Tuban beserta Banomnya.

Dalam sambutannya, Menag Fachur Rozi mengatakan, perubahan status harus dimaknai sebagai momentum untuk melakukan perubahan dalam banyak hal. Tidak hanya sahnya transformasi kelembagaan, tetapi yang lebih penting adalah perubahan visi besar menuju perguruan tinggi papan atas. “Apalagi di masa yang datang, diharapkan bisa menjadi rujukan utama pemikiran Islam di Indonesia,” kata Menag.

Menag menjelaskan, basis ilmu keislaman yang dipadu dengan sosial humanistis dan filsafat, yang disandarkan pada ulama nusantara menjadi modal penting. Ditambah dukungan masyarakat yang semakin kuat, dan proses dialektika civitas akan semakin mengokohkan IAINU menjadi perguruan tinggi Islam berpengaruh.

Menurut Menag, ulama nusantara sebagai pewaris Walisanga telah memulai kerjasama dan mewarnai intelektual dunia, seperti Syeh Nawawi Al-Bantani, Syeh Abdul Rauf Assingkili dan diteruskan ulama setelahnya. “Ulama merupakan peletak Islam Indonesia yang mampu mendialektikakan ajaran Islam di satu sisi dengan budaya di sisi lain,’’ terangnya.

Menag menegaskan, transformasi kelembagaan harus dikuti dengan tranformasi paradikma khususnya tranformasi pembangunan SDM dan kultur nilai budaya. Menag berharap, tidak hanya menjadi kebutuhan masyarakat saat ini, tetapi hingga ke masa yang akan datang, sehingga bisa berkontribusi untuk peradaban Islam ke depan. Khususnya, peran perguruan tinggi dalam pembangunan SDM utamanya kaum milenial. Menag berpesan, mengenal generasi milinial melalui cara pikir mereka pada pandangan keagamaan, ideologi dan partisipasi politik, nilai sosial, gaya hidup, teknologi dan internet, serta pendidikan, pekerjaan, dan kewirausahaan.

Dengan memahami secara utuh potret milenial Indonesia, maka kita memiliki gambaran yang jelas terhadap sudut pandang mereka terhadap semua aspek kehidupan. “Menjadi IAINU harus bisa merespon lapisan baru masyarakat Indonesia, yaitu generasi milenial,” jelas Fachrurrozi.

Menteri memberikan apresiasi dan bangga, serta berharap keberadaan IAINU mendukung geliat keilmuan dan riset bagi syarat, termasuk kebutuhan generasi milenial saat ini.

Pada kesempatan ini Bupati Tuban. H. Fathul Huda memberikan apresiasi kepada pengelola STITMA yang berhasil meningkat dari sekolah tinggi menjadi institute. Ia berharap dengan cakupan yang lebih luas ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan mahasiswanya. “Ke depan dengan menjadi IAINU, harus lebih profesional dan tetap mengutamakan spiritual,” ujarnya.

Menurut Bupati, menghadapi era Revolusi Industri 4.0, teknologi memang harus menjadi andalan, tetapi kualitas spiritual dan kesantunan harus tetap diutamakan.

Bupati Huda menambahkan, kondisi saat ini sangatlah miris, di mana banyak anak-anak muda yang sudah tidak tahu lagi sopan satun terhadap gurunya, terhadap kiainya bahkan juga terhadap orangtuanya. ”Hal inilah yang harus tetap dijaga di lingkungan pendidikan di lingkungan Nahdlatul Ulama,” imbuhnya.

Kepada Menteri Agama dan semua undangan, Bupati Huda menjelaskan bahwa dengan brand Bumi Wali yang disandang Kabupaten Tuban, dimaksudkan agar dapat meneruskan perjuangan jejak-jejak dan berkah para wali. Berkah tersebut salah satunya adalah nilai Indeks Kerukunan Umat Beragama di Kabupaten Tuban yang sangat bagus, yaitu dengan nilai 84,2 atau di atas nasional yaitu 73. “Hal ini bisa diraih karena meniru para wali yang menyebarkan Islam dengan rahmatan lil alamin,” jelas Bupati Huda.

Lebih jauh bupati menerangkan tentang jumlah tempat ibadah umat beragama di Kabupaten Tuban, di antaranya jumlah masjid adalah 1016, musala sebanyak 6351, gereja sebanyak 36 dan klenteng sebanyak 2. Sedangkan jumlah lembaga pendidikan di bawah kementerian agama adalah sebanyak 577, dengan rincian 217 RA, 225 MI, 100 MTs dan 42 MA dengan mayoritas adalah pendidikan swasta. “Di Kabupaten Tuban juga terdapat 1480 TPQ dan 393 Madrasah Diniyah,” terang bupati yang juga Tokoh Nahdaltul Ulama Tuban ini. (nurul jamilah/hei)

comments powered by Disqus