Peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional, Bupati : Kita Coba Masukan Bahasa Isyarat Setiap Acara
- 14 October 2022 14:38
- Heri S
- Kegiatan Bupati dan Wakil Bupati,
- 959
Tubankab - Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky menghadiri Peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional 2022 di Alun-alun Kabupaten Tuban, Jumat (14/10).
Selain Forkopimda, hadir dalam acara tersebut di antaranya kepala OPD beserta staf, siswa-siswi sekolah SLB dan pelajar dari beberapa sekolah.
Acara berlangsung meriah, dimulai dengan bernyanyi bersama, belajar Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo), dan senam ceria.
Dalam kesempatan tersebut, Mas Bupati mengaku senang bisa memperingati Hari Bahasa Isyarat Internasional dengan teman tuli dan penyandang disabilitas lainnya di Kabupaten Tuban.
Ia menegaskan, Pemkab Tuban akan selalu berkontribusi, dan mendukung setiap kegiatan penyandang disabilitas. “Kita belajar Bisindo bersama, menari, menyanyi bersama. Alhamdulillah, senang bisa melihat mereka tertawa ceria. Kita akan terus support teman-teman,” kata Mas Bupati.
Mas Lindra juga menegaskan, saat ini Pemkab Tuban dalam membangun fasilitas publik juga akan mengarah pada kemudahan akses bagi penyandang disabilitas atau ramah disabilitas, sehingga mereka bisa setara.
“Seperti GOR, rest area, dan alun-alun di pembangunan tahun ini, kita desain ramah disabilitas,” ungkap Mas Lindra.
Tak hanya permudah akses dalam fasilitas publik, Pemkab dalam mendukung sosialisasi Bisindo, juga akan mencoba untuk memasukkan bahasa isyarat dalam acara-acara yang diselenggarakan oleh Pemkab. Hal ini untuk membiasakan masyarakat pada Bisindo, sehingga bisa dengan mudah berkomunikasi dengan teman tuli.
“Kita akan coba memasukkan bahasa isyarat di acara-acara Pemkab, untuk lebih mengenalkan Bisindo kepada masyarakat Tuban,” ujarnya.
Sementara itu, Koordinator SLB se-Kabupaten Tuban Dwi Prasetyowati mengungkapkan, acara peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional ini merupakan yang pertama kali digelar di Kabupaten Tuban dengan skala besar, termasuk melibatkan siswa-siswi SLB dan sekolah SD/SMP/SMA dan lembaga pendidikan lainnya.
“Ini bertujuan untuk menanamkan empati kepada siswa-siswi lain bahwa mereka memiliki teman yang istimewa, yang juga harus dimanusiakan,” ucap Dwi.
Di samping itu, Dwi juga bersyukur saat ini disabilitas di Kabupaten Tuban telah dilibatkan dalam setiap acara. Hal tersebut sangat berdampak pada mulai berubahnya pandangan masyarakat umum kepada para penyandang disabilitas ke arah positif.
“Saat ini disabilitas lebih memasyarakat, dan ini sangat bagus untuk mereka (penyandang disabilitas) agar bisa setara,” pungkasnya. (nurul jamilah/hei)